Pemkab Pati akan Tingkatkan Sarpras Pelayanan Kesehatan Mulai 2024

PATI, Lingkarjateng.id – Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bersiap menambah sarana prasarana (sarpras) yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo.

Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat (PJ) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) wilayah Pengembangan JEKUTIBANGLOR (Jepara – Kudus – Pati – Rembang – Blora) bersama Gubernur Gannjar Pranowo belum lama ini.

Pada kesempatan itu, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan bahwa peningkatan pelayanan RSUD Soewondo adalah salah satu prioritas, disamping perbaikan jalan rusak.

Progres Proyek Jembatan Juwana, Pj Bupati Pati: Sudah Selesai Dicor

“Prioritas pembangunan, karena keterbatasan anggaran pemerintah daerah berdasarkan Musrenbangwil, di Kabupaten Pati adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, pembangunan gedung instalasi rawat jalan terpadu di RSUD Soewondo menjadi prioritas utama. Serta pembangunan jalan di Kabupaten Pati,” terangnya.

Henggar menambahkan bahwa hal tersebut baru perencanaan. Untuk pelaksanaanya, akan dilakukan pada tahun 2024. Hal ini lantaran dalam hal pembangunan Kabupaten Pati, sebelumnya telah disusun oleh mantan Bupati Haryanto yang tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) nomor 5 tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Pati tahun 2023-2026.

Pj Bupati Pati Targetkan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Tahun 2025

“Tentunya apa yang telah disampaikan adalah apa yang akan kita laksanakan pada tahun 2024. Tentunya banyak hal yang harus diperhatikan agar bermanfaat bagi masyarakat,” sambungnya.

Selain perhatian pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, Henggar juga menanggapi keluhan dari ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Ali Badrudin perihal pengentasan maslaah banjir.

Kendati dalam waktu dekat belum ada penanganan pasti, Pemkab Pati telah memberikan bantuan kepada korban banjir baik itu sembako ataupun bantuan bibit atau benih padi kepada para petani.

“Banjir ini nginep di Pati, kalau hujannya tiga hari, nginepnya sampai tiga bulan. Kondisi inilah yang harus kita siapkan langkahnya, sehingga bisa teratasi meskipun tidak keseluruhan,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)