Bagana Pati Salurkan Bantuan 30.000 Liter Air Bersih

PATI, Lingkarjateng.id – Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana) melakukan dropping air bersih di berbagai wilayah termasuk di Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati. Hal ini merupakan bentuk kepedulian sesama dan upaya ini dilakukan sebagai wujud sosial kemasyarakatan.

Bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Pati mengetuk kepedulian satuan Banser tanggap bencana x-tujuh Kecamatan Pati, untuk melangsungkan dropping air bersih di berbagai wilayah. Dropping air sebanyak 4 tangki disalurkan ke Kecamatan Gabus dan Kecamatan Sukolilo, pada hari ini Senin, 4 September 2023.

Total air yang disalurkan sebanyak 30.000 liter yang terbagi menjadi 4 tangki air. Masing-masing tangki berkapasitas 7.500 liter yang disalurkan ke Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Gabus tepatnya di Dukuh Karangasem Desa Pantirejo.

Kepala Banser Tanggap Bencana (Bagana) Kabupaten Pati, Nursidi menuturkan bahwa, sejak tanggal 1 September telah dilakukan droping air di berbagai wilayah di Kabupaten Pati, secara bergilir. Diantaranya di Kecamatan Kayen, Winong, dan Pucakwangi.

“Kita ada yang namanya sosial kemasyarakatan. Jadi ini juga termasuk agenda dari temen-temen Anshor dan Banser Pati untuk peduli sesama manusia. Mulai tanggal 1 September 2023, dari tim Bagana iuran. Kita dropping (air bersih, red) di Kecamatan Kayen, Winong, dan Pucakwangi,” kata Nursidi.

Pihaknya pun turut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bisa saling peduli dan berbagi satu sama lain, dikarenakan bencana kekeringan diprediksi berlangsung cukup lama.

Sementara itu, Kepala Desa Pantirejo, Marhendyex Sam Wijaya menuturkan bahwa, di lingkup desanya yang terdiri dari 2 dukuh itu, Dukuh Pantirejo dianggap cukup parah. Karena, tambah dia, sumber mata air andalan dari sumur bor sudah tidak berfungsi lagi. Meskipun ada beberapa yang berfungsi, namun airnya payau, dan air sungai yang kini mengering cukup menyulitkan warganya.

“Air bersih ini sangat bisa dimanfaatkan khususnya untuk memasak dan kebutuhan dapur lainnya. Karena kami sudah beberapa bulan ini terkendala minimnya pasokan air. Sumber mata air kami dari sudah tidak berfungsi lagi. Kalaupun berfungsi airnya payau. Air sungai dalam waktu beberapa minggu ini sudah mengering. Kami sangat berterima kasih karena sudah meluangkan waktu untuk memberikan bantuan,” kata Marhendyex Sam Wijaya.

Pihaknya menambahkan, di Desa Pantirejo hingga kini telah mendapatkan sekira 10 kali dropping air bersih untuk rentang waktu 1 bulan dan warganya diminta untuk memprioritaskan alokasi air dapat digunakan untuk kebutuhan pokok seperti minum dan memasak terlebih dahulu. (Lingkar Network | Mutia Parasti – Lingkar TV)