Festival Teater Pelajar di Kudus Diharapkan Jadi Bekal Peserta Masuki Dunia Teater

KUDUS, Lingkarjateng.id – Festival Teater Pelajar (FTP) XIII tahun 2023 diharapkan bisa memberi banyak pengalaman dan menjadi bekal di dunia teater bagi para peserta.

Hal ini disampaikan oleh Perwakilan Panitia FTP XIII, Asa Jatmiko. Melalui Festival Teater Pelajar, dirinya juga ingin menunjukkan bahwa bermain teater itu asyik dan menyenangkan.

“Kami juga ingin mengabarkan bahwa teater itu asyik, bisa dinikmati, dan tidak menjadi momok bagi pelajar,” kata Asa Jatmiko, pada Minggu, 22 Oktober 2023.

Asa Jatmiko mengatakan, festival teater ini seharusnya sudah dilaksanakan tiga tahun lalu, namun tertunda karena adanya pandemi Covid-19.

“Mengingat ada Covid-19, festival ini ditunda dan baru terlaksana di tahun ini. Jadi pesertanya kebanyakan adalah anak-anak yang masuk ketika pandemi,” ujarnya.

Festival Teater Pelajar yang digelar di SMK NU Miftahul Falah, Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus itu, mengangkat tema “Membaca Optimisme Realitas Sosial Hari Ini”.

Sebanyak 31 sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat se-Kabupaten Kudus mengikuti tahap seleksi Festival Teater Pelajar. Tahap seleksi telah dimulai pada 19 Oktober 2023 lalu, dengan pementasan yang berlangsung di sekolah masing-masing. 

Lebih lanjut, ia menyebut, tahap seleksi berlangsung dari tanggal 19 Oktober hingga 24 Oktober 2023. Dengan peserta teater sekolah sebanyak 14 kelompok teater SMP dan 17 kelompok teater SMA.

“Pada tahap seleksi ini, juri bertandang ke sekolah-sekolah untuk melakukan penilaian. Hal ini juga dalam rangka supaya teater lebih mendapat perhatian dari pihak sekolah,” ungkapnya.

Dari tahapan seleksi FTP 2023 ini, akan dipilih sepuluh finalis yang akan pentas pada tanggal 11 November hingga 12 November 2023 mendatang. Pihaknya akan menyeleksi 5 finalis SMP dan 5 finalis teater SMA untuk pentas di panggung pertunjukan dengan standar nasional.

“Akan kami kurasi 10 finalis yang nantinya difasilitasi panggung pertunjukan profesional, kami juga ingin unjuk gigi bahwa teater pelajar di kudus bisa jadi tolok ukur,” terang Asa. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)