Atasi Banjir Demak, Menteri PUPR Anggarkan Rp1,4 T untuk Normalisasi Sungai Wulan

KUDUS, Lingkarjateng.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menjanjikan normalisasi Sungai Wulan akan dikerjakan pada April 2024. Hal ini mengatasi banjir Demak dan Kudus yang terjadi

Hal itu disampaikan Menteri Basuki saat meninjau kondisi tanggul kiri Sungai Wulan yang jebol beberapa waktu lalu sehingga menyebabkan banjir di Demak serta merendam Jalan Pantura Kudus-Demak hingga akses lumpuh.

“Normalisasi Sungai Wulan ini sebetulnya sudah kita programkan dan akan dilaksanakan tahun ini,” ujarnya di Kudus pada Senin, 12 Februari 2024.

Normalisasi Sungai Wulan dijadwalkan pada April 2024 dengan total anggaran mencapai sekira Rp1,4 triliun.

“Ini sudah tender dan sudah kontrak sehingga April nanti bisa dilaksanakan,” sambungnya.

Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh LINGKAR TV (@lingkar.tv)

Menteri Basuki menyebutkan bahwa normalisasi Sungai Wulan akan dilakukan sepanjang 20 kilometer. Pekerjaan tersebut juga dipastikan tidak akan menggeser permukiman warga.

“Normalisasi cuma pengerukan saja, tidak menggeser permukiman warga. Hanya (mengeruk) sekitar 40 persen dari sekarang,” tuturnya.

Pihaknya menjelaskan, normalisasi Sungai Wulan dilakukan supaya debit air tidak meluap dan menyebabkan banjir. Sebab Sungai Wulan sering menerima kiriman air dari Sungai Lusi dan Sungai Serang.

“Normalisasi ini kita lakukan supaya bisa menutup Sungai Juwana sehingga tidak ada banjir. Kedungombo saat ini juga sudah kita tutup supaya tidak ada air ke Sungai Wulan,” tuturnya.

Selain perbaikan tanggul dan normalisasi Sungai Wulan, Menteri PUPR juga telah diprogramkan pembangunan tanggul dan normalisasi Sungai Juana sepanjang 60 km pada 2025-2027 dan rehabilitasi tanggul sepanjang 10 km di 2025-2027.

Menteri Basuki juga menginstruksikan agar perbaikan darurat tanggul Sungai Wulan di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah yang jebol akibat hujan lebat pada 3 hingga 5 Februari 2024 lalu dapat selesai dalam tiga hari ke depan.

“Untuk penanganan tanggul jebol ini sudah diturunkan 4 unit excavator dan 3 unit excavator amfibi 3. Ditargetkan dalam 3 hari ini, tanggul sudah bisa ditutup. Sudah disiapkan juga 12 pompa berkapasitas 5m3/detik untuk mengurangi genangan dan kita akan tambah pompa lagi supaya lebih cepat mengurangi luasan dan tinggi genangan air di wilayah terdampak,” katanya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S/Anta – Lingkarjateng.id)