JEPARA, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada Senin, 19 Februari 2024.
Rakor tersebut dipimpin oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Irjen Kemendagri) Tomsi Tohir serta Direktur Statik dan Harga, Puji Ismartini beserta jajaran lainnya.
“Febuari 2018-2023, komoditas beras dan bawang putih selalu mengalami inflasi. Adapun komoditas cabai merah dan bawang merah cenderung lebih sering mengalami inflasi,” kata Tomsi Tohir melalui zoom meeting pada Senin, 19 Februari 2024.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) RI, secara umum komoditas yang paling sering menyumbang inflasi terjadi pada Februari 2018-2023.
Inflasi disebabkan oleh komponen inti yang meliputi beras, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, ikan segar, dan daging ayam ras.
Selanjutnya, komoditas penyumbang utama Indeks Perkembangan Harga (IPH) terjadi di sejumlah wilayah. Salah satunya, Pulau Jawa dengan tingkatan 74,03 persen setiap Kabupaten atau Kota.
Sedangkan Tasikmalaya, menjadi kota IPH tertinggi di pulau Jawa dengan nilai IPH 5,13 persen. IPH lainnya terjadi di 10 wilayah, dengan dominasi inflasi pada beras, cabai merah, dan daging ayam ras.
Untuk harga beras sampai dengan minggu ke tiga Februari 2024, terus mengalami kenaikan. Terdapat 20 persen wilayah Indonesia yang harga berasnya lebih tinggi dari rata-rata harga nasional. Bahkan, jumlah Kabupaten atau Kota bertambah dibandingkan minggu sebelumnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan bahwa, pihaknya telah mengecek harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) ke sejumlah pasar di Kabupaten Jepara.
Hasilnya bahwa, benar terdapat kenaikan harga pada beberapa kepokmas, seperti beras dan cabai.
“Ada beras dan cabai, hampir semuanya naik. Harga beras berkisar dari Rp17.000 per kilogram,” kata Pj Bupati Jepara.
Ia menambahkan bahwa, kenaikan harga yang terjadi itu telah mengalami penurunan, sehingga Pemkab Jepara akan mengadakan pasar murah menjelang Lebaran.
“Sudah turun dan stoknya sudah ada. Kemarin belum dikendalikan oleh pusat, dan kita mengadakan gerakan pasar murah. Ketika sudah normal maka gerakan pasar murah dilakukan saat menjelang Lebaran,” pungkasnya.
Diketahui, rakor tersebut digelar di ruang Command Center Pemda Jepara secara daring melalui zoom meeting.
Turut hadir dalam rakor diantaranya Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta, asisten II Heri Yulianto, Polres Jepara yang diwakili oleh Moh Andi, Kodim 0714/Jepara yang diwakili Sumartono, OPD, dan lembaga vertikal lainnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkar.news)