Rusak Menahun, Jembatan Penghubung Kecamatan Rembang-Kaliori Akhirnya Diperbaiki

REMBANG, Lingkarjateng.id – Setelah mengalami kerusakan selama bertahun-tahun, jembatan penghubung Kelurahan Gegunung Kulon Kecamatan Rembang dan Desa Pantiharjo Kecamatan Kaliori akhirnya diperbaiki.Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU Taru) Rembang, Nugroho, menyampaikan jembatan tersebut sudah mengalami kerusakan yang cukup lama. Plat besi yang ada di jembatan tergerus oleh abrasi air laut.Sebab jembatan tersebut terletak di muara sungai. Sehingga ketika terjadi abrasi air laut, plat besi dari baja ewf itu mudah mengalami korosi dan rapuh.“Jadi platnya itu berlubang. Kalau rusaknya itu mungkin sekitar sudah 3 tahun yang lalu. Dan mengalami rusak parah sekitar 1 tahunan ini sampai tidak bisa dilewati,” terangnya, Senin, 20 November 2023.

Pihaknya menjelaskan, DPU Taru telah melakukan berbagai upaya seperti melakukan pembongkaran jembatan yang lama. Kemudian membersihkan dan melakukan pengerukan sedimentasi karena terjadi pendangkalan di sungai tersebut.“Karena berlokasi di perbatasan laut dengan sungai itu terjadi sedimentasi sehingga balok jembatan itu cenderung terendam oleh air. Jadi selain kita perbaiki platnya juga kita tinggikan elevasi jembatannya. Tapi tidak terlalu tinggi karena harus menyesuaikan dengan eksisting jalan,” bebernya.Dirinya mengungkapkan, untuk konstruksi jembatan yang baru tidak lagi menggunakan plat baja yang rentan korosi, namun menggunakan beton besi bertulang.  Jembatan tersebut sendiri memiliki panjang 6 meter dan lebar 3.5 meter dengan anggaran perbaikan Rp 68 juta.“Ini istilahnya bisa dikatakan bukan jembatan yang besar, jadi masuknya ke pemeliharaan rutin. Cuma memang fungsinya cukup strategis, menghubungkan Gegunung Kulon dan Pantiharjo. Itu Kecamatan Rembang dan Kaliori,” ucapnya.

Perbaikan jembatan tersebut, lanjutnya, sudah dimulai sejak awal November lalu dan diperkirakan selesai akhir bulan ini.“Waktu pengerjaannya 1 bulan, targetnya akhir November nanti selesai pengecoran. Sehingga tinggal menunggu kering, jembatan bisa dilalui,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua RT 3 RW 2 Kelurahan Gegunungkulon, Muhadi (38) mengaku sangat lega setelah selama bertahun-tahun rusak akhirnya jembatan diperbaiki total. Sebelumnya warga hanya melakukan perbaikan darurat agar bisa dilalui sementara.

“Kalau pagi padat (yang menggunakan jembatan). Anak sekolah utamanya yang sering lewat sini ketimbang melalui jalan pantura. Saat pantura macet juga banyak yang lewat sini,” imbuhnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)