Produk Kopi Binaan Dinporapar Pati Rambah Pasar Hong Kong dan Arab Saudi

PATI, Lingkarjateng.id – Pelaku usaha Kopi Jollong binaan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati berhasil memasarkan produknya hingga ke mancanegara.

Pelaku usaha tersebut adalah Dhona, perempuan asal Desa Ketanggan, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. Bisnis yang ia jalankan sejak tahun 2016 itu berawal dari hobi menikmati secangkir kopi.

Kopi produksinya berjenis robusta dari daerah Jollong yang dikenal memiliki cita rasa khas berbeda dari kopi daerah lainnya.

Awalnya, ia mulai memasarkan produknya melalui teman dan saudaranya. Kemudian merambah ke khalayak umum mulai dari anak muda sampai orang tua.

Dalam sebulan, ia mampu memproduksi 400 kilogram kopi. Ratusan kilogram kopi itu rata-rara dipasarkan ke Pati sendiri. Kemudian juga ke luar daerah, seperti Jakarta, Pontianak, dan Lombok. Bahkan, kopi miliknya berhasil menjangkau pasar internasional, seperti Arab Saudi dan Hong Kong.

“Saat ini baru kirim ke Hong Kong dan Arab Saudi berbentuk kopi biji untuk nantinya biar pembeli meroasting sendiri. Karena untuk dibuat enakan roastingan. Rasanya lebih kuat daripada yang bubuk,” ujar Dhona.

Menurutnya, setiap konsumen memiliki selera yang berbeda-beda. Seperti, konsumen di Pulau Jawa menyukai kopi yang halus, sedangkan dari luar Jawa lebih menggemari kopi yang kasar. 

“Seleranya beda-beda, kalau Jawa mintanya kopi yang halus. Tiap bulan mengirim ke Kalimantan (Pontianak) 20 kilogram yang hitam dan kasar melalui saudara. Kalau daerah Pati khususnya di warung-warung sukanya kemasan plastik biasa. Kalau di perkotaan biasanya yang packing bagus,” jelasnya.

Untuk pemasaran, dirinya menggunakan media online dan offline. Omzet yang didapatkannya pun, menurutnya sudah cukup lumayan. Walaupun, terkadang mengalami penurunan karena harga kopi mentah melonjak.

“Omzet perputaran penjualan sudah lumayan per bulan, ini kalau ramai. Marketnya naik turun. Sejak pertama, satu bulan omzet masih sedikit, lalu naik pelan-pelan. Juga saya manfaatkan media sosial untuk berjualan,” sebutnya.  

Dalam mengembangkan usahanya, ia tidak sendirian. Ia mengaku selalu didampingi Dinporapar Kabupaten Pati.

“Kami selalu difasilitasi Dinporapar. Setiap ada kegiatan kami sering disediakan stan untuk pameran,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinporapar Kabupaten Pati Rekso Suhartono melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata Mohamad Roni mengatakan, bahwa pihaknya selalu mendukung perkembangan ekonomi kreatif di wilayahnya. Salah satunya dengan mengikutsertakan pelaku ekonomi kreatif dalam berbagai pameran, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

“Mbak Dhona ini merupakan salah satu pelaku ekonomi kreatif di sub sektor kuliner dari produk kopi olahan yang menjadi binaan Dinporapar Pati. Dia aktif berbagai kegiatan dinas. Di pameran beberapa kali juga mengikuti,” ungkapnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan produknya agar lebih bervariatif. Sehingga, konsumen lebih puas dalam memilih produk yang akan dikonsumsi.

“Produknya semakin variatif. Dulu kami lihat awalnya cuma satu, sekarang semakin kreatif,” kata dia.

Ia juga berharap pelaku ekonomi kreatif di Bumi Mina Tani dapat memanfaatkan potensi usaha yang dimiliki untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

“Kami berusaha menjembatani para pelaku ekonomi kreatif untuk terus berkembang, silahkan teman-teman pelaku untuk mengeksplor diri, mengembangkan produk. Kita wujudkan usaha ekonomi kreatif semakin maju kedepannya,” harapnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)