PATI, Lingkarjateng.id – Kenaikan harga beras di Kabupaten Pati beberapa waktu terakhir ini membuat masyarakat membeli beras yang lebih terjangkau. Beras yang masuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) pun menjadi incaran karena harganya lebih murah.
Beras SPHP yang tersedia di supermarket, toko retail, pasar, Rumah Pangan Kita (RPK), dan kios mitra Bulog pun cepat habis.
Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Kerawanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Pati, Alfianingsih Firman Wigati (Fifin), menjelaskan bahwa saat-saat ini harga beras medium dijual pada kisaran harga Rp15.800 per kilogram.
Jika dibandingkan dengan beras SPHP, Fifin menyebutkan, terdapat perbedaan yang sangat jauh. Harga beras SPHP yakni Rp10.900 per kilogram.
“Beras SPHP sangat membantu masyarakat di saat harga beras sangat tinggi sekarang ini. harga eceran tertinggi (HET)-nya Rp 10.900 per kilogram,” ucapnya.
Namun mengingat kebutuhan beras SPHP meningkat, Pemerintah Kabupaten Pati membatasi pembelian sebanyak 10 kilogram per orang.
Menurut Fifin, jika pembelian beras SPHP tidak dibatasi dikhawatirkan terjadi salah sasaran.
“Sangat tinggi. Berebut malah. Contohnya, di Ada supermarket, semula kuota beras SPHP hanya 3 ton per minggu. Sekarang mereka mengajukan 10 ton per minggu,” jelasnya.
Ia berharap, berbagai kendala yang mengakibatkan harga beras naik dapat teratasi sehingga harga beras normal kembali.
“Cuaca segera membaik sehingga produksi beras lokal bisa kembali normal seperti semula. Selain itu, harga pupuk dan bibit padi juga bisa diturunkan dan ketersediaannya diperlancar sehingga ongkos produksi padi ikut turun,” harapnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)