Pemkab Kudus Harapkan Peserta Pelatihan Keterampilan Kerja Bisa Buka Usaha

KUDUS, Lingkarjateng.id – Dinas Ketenagakerjaan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus harapkan kegiatan pelatihan keterampilan kerja bisa menjadi bekal masyarakat untuk membuka usaha.

Sebagai informasi kegiatan pelatihan keterampilan tersebut direalisasikan menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.07/2021 tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau. Mengacu pada Pasal 5 Ayat 3 tentang Kegiatan yang didanai DBHCHT Bidang Kesejahteraan Masyarakat

Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati, menyampaikan bahwa tujuan pelatihan keterampilan kerja ini memang supaya bisa membantu masyarakat lebih mandiri dengan membuka usaha sendiri sesuai bidang masing-masing.

“Tentunya setelah para peserta mendapatkan keterampilan, kedepannya bisa membuka usaha sendiri seperti salon dan katering,” ucapnya baru-baru ini.

Menurutnya banyak peserta yang tertarik membuka usaha usai mengikuti pelatihan keterampilan kerja yang diselenggarakan Disnakerperinkop dan UKM Kudus.

Salah satunya yakni peserta pelatihan MUA, Nurhimawatul Munawaroh (29). Ia mengaku tertarik ikut pelatihan MUA karena gratis dan setelah pelatihan juga akan dapat sertifikat. Hal tersebut bisa mendukung dirinya untuk membuka usaha MUA sendiri.

“Sertifikat itu nantinya bisa jadi modal saya untuk terjun ke usaha MUA. Sebab, usaha di bidang MUA ini lagi banyak konsumennya. Apalagi kalau musim wisuda atau karnaval,” ujarnya.

Sementara itu Ardina Yulia Sabila (17) yang merupakan siswa SMA 1 Gebog asal Desa Lau, Kecamatan Dawe tersebut mengaku tertarik ikut pelatihan pembuatan roti dan kue kering karena memang senang dan hobi membuat kudapan ringan.

“Hobi saya suka membuat roti dan di rumah sering membuat bareng ibu dan kakak. Kakak juga sudah punya usaha brownies lumer kecil-kecilan. Kesulitan saat ini belum ada karena sebelum praktik diajarkan terlebih dahulu. Nanti rencananya kalau setelah lulus sekolah, saat kuliah, bisa disambi buat roti kue kering dan saat puasa bisa buka usaha,” ucapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkarjateng.id)