Jelang Lebaran Ketupat, Warga Demak Jadi Penjual Janur Dadakan

DEMAK, Lingkarjateng.id – Para pedagang janur kelapa di Kabupaten Demak mulai bermunculan jelang lebaran ketupat pasca Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah. Momen ini menjadi bagian dari tradisi Syawalan yang biasanya digelar pada H+7 lebaran dengan berbagi hidangan berupa ketupat dan lepet.

Sunarmi (54), salah satu penjual janur yang berasal dari Kadilangu Demak mengatakan, dirinya mulai membuka dagangannya pada Rabu, 26 April 2023.

“Saya buka mulai hari ini dari jam dua pagi sampai jam lima di depan Pasar Tradisional Bintoro Demak ini,” ujarnya.

Dirinya mengaku telah berjualan janur selama sepuluh tahun lebih. Menjelang Lebaran Ketupat atau Bodo Kupat, ia biasa berjualan di area Pasar Bintoro Demak.

“Sudah saya tekuni bertahun-tahun, kira-kira 10 tahun lebih saya jualan janur saat jelang Bodo Kupat, mulai buka hari Rabu ini sampai dengan nanti hari Jumat,” ujarnya.

Ia mengaku memanfaatkan momen syawalan untuk berjualan janur kelapa karena permintaan konsumen sedang tinggi. Sedangkan pada hari-hari biasa, dirinya menjual sayuran.

“Saya jualan janur ini kan musiman, seperti halnya Bodo Kupat ini. Kalau untuk hari-hari biasa saya berjualan sayur-sayuran,” terangnya.

Pada lebaran ketupat kali ini, dirinya menjual satu ikat janur yang berisi 10 biji lembar daun kelapa dengan harga Rp 10 ribu. Selain itu, ia juga menjual janur yang sudah dibentuk menjadi ketupat.

“Yang sudah jadi bentuk ketupat ini kalau yang ukurannya kecil harganya Rp 10 ribu kalau yang besar 20 ribu,” imbuhnya. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Koran Lingkar)