Fitur Skrining Mobile JKN Bantu Peserta BPJS Kesehatan Deteksi Dini Risiko Penyakit

PATI, Lingkarjateng.id – Rumah Sakit Keluarga Sehat (RS KSH) Pati menyebutkan berbagai manfaat dari fitur skrining kesehatan yang disediakan untuk peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) melalui aplikasi Mobile JKN.

Dalam fitur tersebut, pengguna diinstruksikan untuk mengisi beberapa pertanyaan. Setelah pengguna mengisi beberapa pertanyaan sesuai dengan kondisi yang dialami, maka hasil skrining kesehatan akan keluar.

Fitur skrining kesehatan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan itu bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai risiko kesehatan peserta JKN. Apakah mereka memiliki risiko penyakit seperti Diabetes Melitus (DM) Tipe 2, Hipertensi, Gagal Ginjal Kronik, Jantung Koroner atau tidak.

“Apakah dirinya itu teridentifikasi dari risiko penyakit seperti kencing manis, diabetes melitus, darah tinggi atau hipertensi, jantung koroner atau risiko serangan jantung ya, kemudian gagal ginjal,” ujar Direktur RS KSH dr. Kelvin Kurniawan saat ditemui di rumah sakit pada Selasa, 14 November 2023.

Apabila hasil skrining menunjukkan risiko rendah, maka peserta JKN-KIS akan diingatkan untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit per hari. Namun, apabila hasilnya adalah risiko sedang atau tinggi, maka peserta akan dihimbau untuk konsultasi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan penjelasan terhadap hasil skrining riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Dan di sana bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sehingga kita bisa melakukan tindakan preventif. Kalau memang nyata sudah telanjur, terkena penyakit tersebut, ya berarti masyarakat atau pasien tersebut akan dirujuk ke fasilitas sesuai dengan jenjang kompetensinya,” ucapnya.

Sebagai salah satu fasilitas kesehatan di Pati, RS KSH merasa terbantu dengan adanya skrining kesehatan yang ada di Mobile JKN. Saat ini, keluarga besar KSH sudah memanfaatkan fitur tersebut untuk melakukan tindakan preventif agar terhindar dari risiko penyakit yang berbahaya.

“Karena tadi, kita akan sangat terbantu sekali ketika kita mengetahui salah satu SDM kita ada yang ternyata dia berisiko tentu kita minta untuk dia bisa mengubah pola hidup dulu, ya. Kemudian mendapatkan penangan sejak dini sehingga produktivitas harapannya tetap terjaga, ya sama di masyarakat kalau sehat kan produktivitasnya juga baik,” lanjut dia.

Tak hanya itu, pihaknya juga selalu berupaya menyosialisasikan layanan skrining kesehatan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan kepada masyarakat melalui Mobile JKN. Upaya itu dibuktikan dengan adanya layanan pojok Mobile JKN di RS KSH.

“Kita sedang berusaha untuk sosialisasi mobile JKN kepada masyarakat. Fiturnya juga banyak sekali, jadi kita melakukan sosialisasi melalui pojok Mobile JKN,” tuturnya.

Kemudian, melalui kader yang ditunjuk oleh RS KSH, juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat secara langsung baik melalui seminar maupun kegiatan lainnya.

“Kader JKN juga menyosialisasi, tidak hanya di lingkungan rumah sakit, tapi di lingkungan luar,” kata dia.

Sementara itu, salah seorang warga asal Gunungwungkal Dwi Kaswati (29) mengungkapkan berbagai manfaat yang didapatkan dalam menggunakan layanan skrining kesehatan di Mobile JKN.

“Sangat bermanfaat, soalnya kita dari fasilitas tersebut kita bisa tahu potensi penyakit apa yang bisa kita alami. Jadi setelah kita mengisi beberapa pertanyaan yang ada di aplikasi tersebut salah satunya adalah penyakit gula. Jadi lewat aplikasi itu’ kan gampang ya, kita tinggal pencet saja, tinggal ngisi, nanti keluar kesimpulan. Jadi layanan cepat, misal saya periksa ke klinik atau ke rumah sakit cukup pakai satu aplikasi saja sudah bisa,” ucapnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)