Dukuhseti Bersholawat, Camat Agsun Ingatkan Pentingnya Hubbul Wathon

PATI, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kecamatan Dukuhseti menggelar sholawat di halaman kantor pada Selasa, 9 Mei 2023. Kegiatan keagaman bertajuk Kecamatan Dukuhseti Bersholawat ini sekaligus menjadi acara halal bihalal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Ketua Tanfidziyah MWCNU Dukuhseti, KH. Fu’ad Abdillah dalam sambutannya menyebut, kegiatan ini baru pertama dalam sejarah, sholawat digelar di halaman kecamatan. Pihaknya berharap kegiatan sholawat ini bisa menjadi agenda rutin di Kecamatan Dukuhseti.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan malam ini. Apalagi Camat Agus Sunarko sangat dekat dengan tokoh masyarakat. Tokoh Nahdlatul Ulama, tokoh Fatayat yang ada di Kecamatan Dukuhseti. Semoga beliau awet di Dukuhseti,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Dukuhseti Agus Sunarko, S.STP., M.Si. mengaku  dengan rasa yang tulus kepada warga Dukuhseti meminta maaf selama dalam pemerintahannya. Pihaknya juga mengajak warga tetap menjaga kerukunan beragama.

“Saya bersama jajaran pemerintahan Kecamatan Dukuhseti dan para kades yang hadir memohon maaf lahir dan batin. Momen sholawat ini semoga bisa menjadi pemersatu warga, terlebih saat ini menjelang tahun politik,” ujarnya.

Pada acara yang menghadirkan Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri ini, pihaknya juga mengapresiasi toleransi yang selalu terjaga di wilayah paling utara di Bumi Mina Tani ini. Ini adalah bentuk terjemahan riil dari pengamalan nilai-nilai Pancasila di tingkat grassroot.

“Budaya toleransi ini adalah budaya leluhur yang sudah tertanam pada warga Dukuhseti. Sehingga suasana wilayah sejauh ini tetap kondusif,” terangnya.

Dalam misinya, selain menghidupkan sholawat di Dukuhseti, namun juga mejadi pusat silaturahmi warga sebagai bagian dari upaya merekatkan dan mengokohkan NKRI. Sebagaimana yang dicontohkan oleh para ulama yang selalu menekankan pentingnya Hubbul Wathon yang merupakan bagian dari iman.

“Dan implementasi keislaman yang kemudian diejawantahkan dalam kecintaan kepada tanah air. Ini merupakan warisan dari para pejuang dari alim ulama terdahulu,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)