Seluruh Desa di Kudus Disiapkan Menjadi Smart Village

KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Kudus sedang mempersiapkan semua desa menjadi smart village atau desa cerdas. Hal ini menyusul 45 desa yang sudah ditetapkan sebagai desa cerdas oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Republik Indonesia pada tahun 2023.

“Desa cerdas merupakan program yang terfokus pada penguatan pemberdayaan masyarakat yang memanfaatkan teknologi informasi dalam berbagai aspek pembangunan desa yang tidak meninggalkan religiositas dan budaya lokal desa,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kudus, Djati Solechah.

Djati mengatakan bahwa Dinas PMD sebelumnya telah mengusulkan 45 dari total 123 desa di Kudus menjadi desa cerdas. Hasilnya, desa yang diusulkan tersebut lolos seleksi serta ditetapkan Kemendesa PDTT RI sebagai desa cerdas pada tahun 2023 ini.

“Untuk menjadi desa cerdas, tentunya ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Saat ini kami tengah mempersiapkan semua desa di Kudus agar nantinya bisa menjadi desa cerdas,” ujarnya.

Upaya yang dilakukan untuk menjadi desa cerdas yakni mendorong masing-masing desa memiliki profil desa dan mengembangkan potensi yang dimiliki baik dari segi ekonomi, bufaya, wisata, dan lain sebagainya.

“Karena desa cerdas merupakan upaya untuk mewujudkan desa mandiri yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, jadi juga harus bisa memanfaatkan teknologi dalam berbagai aspek pembangunan desa,” terangnya. 

Selain itu, lanjut Djati, desa cerdas merupakan tindak lanjut dari pengembangan smart city yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus sejak 2016 lalu. Desa cerdas harus bisa berinovasu dan senantiasa memperhatikan peningkatan perekonomian, sosial, dan lingkungan masyarakatnya.

Ia menambahkan, program smart village memiliki enam pilar yakni warga cerdas, mobilitas cerdas, ekonomi cerdas, pemerintahan cerdas, pola hidup cerdas, dan lingkungan cerdas.

“Yang terpenting, desa cerdas itu bisa mengenali potensi yang ada, lalu mengembangkan dan melestarikannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Koran Lingkar)