Pj Bupati Bergas Sejahterakan Masyarakat Kudus dengan 5 Program Unggulan

KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus terus berupaya untuk menyejahterakan masyarakat melalui lima program unggulan dari Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan.

Kelima program unggulan yang terus digenjot itu antara lain sektor kebencanaan, pengolahan sampah, perekonomian, pendidikan, dan ketenagakerjaan.

Pj Bupati Bergas menjelaskan, program unggulan tersebut mendukung 10 poin Proyek Strategis Nasional (PSN) yang juga bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

Ia menambahkan, mandat dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang menjadikannya sebagai Penjabat Bupati akan dijalankan dengan sebaik-baiknya dengan penuh semangat untuk selalu berinovasi, yaitu melalui 5 program unggulan miliknya itu.

“Lima program yang sedang kami genjot ini kembalinya ke masyarakat sendiri,” kata Pj Bupati Bergas ditemui usai Gebyar PKL Kudus, pada Sabtu, 6 Januari 2024.

UMKM KUDUS: Pj Bupati Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengunjungi salah satu stand UMKM Kudus. (Dok. Humas Kudus for Lingkar/Lingkarjateng.id)

Atasi Banjir, Bergas Gas Pol Mitigasi Struktural dan Nonstruktural

Program pertama, yakni sektor kebencanaan. Pj Bupati Bergas menuturkan, saat mandat dari Kemendagri turun, hal pertama yang terlintas dalam benak ialah ingin membereskan permasalahan banjir.

Meski demikian, ia menyadari bahwa, untuk mengatasi bencana banjir di Kudus perlu proses yang panjang. Namun, upaya yang menjadi fokus Pj Bupati Bergas saat ini ialah menuntaskan permasalahan banjir di kawasan Jembatan Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati.

“Kami berupaya mengatasi bencana banjir yang ada di Kudus. Salah satunya yang hampir setiap tahun terkena dampak banjir, yaitu tepatnya di kawasan Jembatan Tanggulangin, Desa Jati Wetan,” paparnya.

Pj Bupati Bergas memastikan, upaya mitigasi banjir nonstruktural telah dilakukan. Mitigasi secara struktural juga digas pol dengan Kencing Drain hasil kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Rencananya, Kencing Drain akan mulai dibangun awal tahun ini.

“Awalnya Kencing Drain akan dibiayai melalui APBD. Tapi, saat kami berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana, mereka siap bekerja sama membangun Kencing Drain. Pembangunan ini juga akan menjadi contoh penanganan banjir di wilayah lain,” jelasnya.

Selain itu, Pj Bupati Bergas membentuk Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana). Hal ini dilakukan agar masyarakat makin sigap menangani bencana di wilayah masing-masing, terbentuk relawan kebencanaan, serta relawan kebakaran.

Nantinya, Kementerian Dalam Negeri melakukan supervisi ke 9 kecamatan di Kudus. Ia mengatakan telah menyiapkan anggaran untuk pencanangan tersebut.

Kelola Sampah, Kudus bakal Jadi Titik Kerja Sama SwedFund

Pj Bupati Bergas mencanangkan program integrasi pengolahan sampah. Ia menjelaskan, sampah yang masuk ke TPA Tanjungrejo Kudus sekitar 500 ton per hari. Padahal, menurutnya, sampah punya nilai ekonomi.

Dari sanalah, Pj Bupati Bergas mencanangkan program pengolahan sampah yang efektif dan terintegrasi sehingga pada akhirnya sampah yang masuk ke TPA 0 persen.

“Kalau sampah itu bisa diolah, didaur ulang, maka bisa bernilai ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Pihaknya menerangkan akan memanfaatkan sarpras yang ada. Terlebih, sudah ada beberapa desa di Kecamatan Kaliwungu yang memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPS) menggunakan sistem 3R (reduce, reuse dan recycle).

Guna membangun sistem terintegrasi, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Direktorat Sanitasi Kementerian PUPR. Gayung bersambut, Kabupaten Kudus akan menjadi titik kerja sama SwedFund. Pihak konsultan PUPR pun memberikan dukungan studi kelayakan terkait pengolahan limbah.

“Dari situ, nanti bisa diketahui apakah pengolahan limbah kita secara keilmuan, infrastruktur, maupun hal lainnya sudah layak atau belum,” terangnya.

Apabila berjalan mulus, dokumen SwedFund menjadi pondasi agar sistem pengolahan sampah berjalan dengan baik.

Selain itu, terdapat satu desa di Kudus yang dapat mengolah sampah plastik menjadi BBM. Jika potensi itu dikembangkan menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kata dia, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pj Bupati Bergas Gagas Kudus 24 Jam

Program selanjutnya, yakni Kudus 24 Jam. Pj Bupati Bergas mengupayakan agar beberapa wilayah di Kudus dapat terus beraktivitas dan bisa meningkatkan kesejahteraan warganya selama 24 jam.

Hal itu sudah dimulai di kawasan Sunan Muria. Bergas melihat ada potensi kawasan Sunan Kudus bisa hidup 24 jam.

“Artinya, peluang itu juga ada di kawasan wisata religi Sunan Kudus yang dapat terus beraktivitas selama 24 jam,” ucapnya.

Pj Bupati Bergas menjelaskan, rencana Kudus 24 jam disambut baik oleh Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK).

Selanjutnya, pihaknya bersama jajaran menyiapkan Blueprint berupa komitmen Pemkab Kudus bersama 10 desa penyangga sekitar Menara Kudus agar dapat beraktivitas selama 24 jam.

“Prosesnya panjang. Ada Focus Group Discussion (FGD) dulu dengan stakeholder terkait. Kami menyadari waktu kami terbatas. Sehingga kami menyiapkan pondasinya dulu untuk mengarah ke sana,” ucapnya.

Bergas Siapkan Pendidikan Unggulan bagi Siswa Kurang Mampu

Selanjutnya, program unggulan yang digagas, yakni pendidikan unggul bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.

Pj Bupati Bergas menjelaskan, akan mewadahi siswa yang memiliki prestasi dari keluarga kurang mampu tanpa dibatasi kuota maupun zonasi.

Mereka nantinya tak hanya mendapatkan pelajaran sekolah, tapi juga les tambahan. Kalau berhasil, program ini akan dikoneksikan dengan SMA vokasi yang sudah ada di Kudus.

“Program pendidikan ini khusus untuk mereka yang berprestasi dari kalangan kurang mampu. Biar kecerdasan mereka didukung fasilitas yang mumpuni,” terangnya.

Pj Bupati Bergas menjelaskan, siswa lulusan pendidikan unggulan siap menjadi tenaga kerja yang andal. Diharapkan, program itu turut memutus rantai kemiskinan di Kudus.

“Jika berjalan baik, sang anak bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang layak. Sehingga jangka panjangnya dapat menekan angka kemiskinan di Kudus,” urainya.

Kudus Jalin Kerja Sama dengan IJBNet

Program terakhir, yakni sektor ketenagakerjaan. Pj Bupati Bergas berupaya menyediakan ruang bagi para pencari kerja dengan menjalin kemitraan bersama Indonesia Japan Business Network (IJBNet).

Kerja sama ini memungkinkan pengiriman tenaga kerja andal dari Kudus yang telah menguasai 18 bidang pekerjaan ke Jepang.

“IJBNet membawahi 18 bidang pekerjaan yang dibutuhkan di Jepang mulai dari pertanian, tata boga, perhotelan, pertanian, dan lain-lain. Jadi memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi tenaga kerja,” ungkapnya.

Mekanismenya, calon tenaga kerja terpilih dilatih bahasa Jepang di Balai Latihan Kerja (BLK) sesuai standar IJBNet.

Kemudian kemampuan teknisnya diuji langsung oleh pemilik perusahaan di Jepang. Kalau prosesnya sesuai, sekitar 6 bulan setelah belajar di BLK, tenaga kerja andal dan terlatih dapat dikirim ke Negeri Sakura.

“Jadi, setelah dilatih di BLK ada tindak lanjutnya, yakni bisa bekerja di Jepang,” paparnya.

Pj Bupati Bergas menyampaikan, biasanya ada kontrak selama 3 tahun yang ditawarkan setelah bekerja di Jepang.

Kalaupun tidak diperpanjang, kata dia, tenaga kerja dapat menerapkan ilmu yang didapat di Jepang untuk kemajuan Kabupaten Kudus.

“Tawaran kontraknya sekitar 3 tahun. Setelah itu, biasanya ada yang diperpanjang dan ada yang tidak. Kalau tidak diperpanjang, masih bisa menikmati hasil kerja atau untuk tenaga ahli, misalnya di bidang pertanian bisa menerapkan ilmunya di Kudus,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hms – Lingkarjateng.id)