KUDUS, Lingkarjateng.id – Dinas Ketenagakerjaan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus telah membuka pelatihan keterampilan kerja dari Dana Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024.
Jenis pelatihan keterampilan DBHCHT yang pertama kali dibuka di tahun 2024 ini yaitu kelas tata boga pembuatan roti dan kue kering. Pelatihan tersebut sudah dibuka pada pertengahan bulan Februari lalu.
Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati mengatakan, jenis pelatihan ini dibuka terlebih dahulu karena peminatnya paling banyak dibandingkan jenis pelatihan yang lain.
“Antusiasme masyarakat untuk jenis pelatihan ini sangat tinggi. Setiap tahun selalu kami adakan pelatihan ini sesuai dengan permintaan dan kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Kemudian, pelatihan ini dibuka di awal tahun lantaran ingin menyasar momen Ramadan yang diperkirakan mulai pada bulan Maret. Pihaknya berharap, usai mengikuti pelatihan ini, para lulusan bisa membuka usaha pada bulan Ramadhan nanti.
“Ini kan momennya pas mau Ramadan. Jadi setelah mengikuti pelatihan tata boga pembuatan roti dan kue kering ini para peserta bisa membuka usaha,” sebutnya.
Ia melanjutkan, jenis usaha yang bisa dibuka lulusan pelatihan ini diantaranya seperti usaha katering, bisnis kue dan, hingga membuka usaha makanan untuk buka puasa.
“Pada tahun-tahun sebelumnya, lulusan pelatihan tata boga juga banyak yang mulai buka usaha. Termasuk saat bulan Ramadhan hingga lebaran,” ungkapnya.
Sementara itu, Chef Ihsan Fakhri selaku instruktur pelatihan tata boga pembuatan roti dan kue kering menyampaikan, para peserta memang diharapkan bisa memanfaatkan momen Ramadhan untuk memulai membuka usaha sendiri.
Pasalnya, dirinya menyebut sudah mengajarkan berbagai macam jenis makanan yang bisa dijadikan ide usaha saat Ramadhan.
“Kami mengajarkan menu yang paling diminati masyarakat dan bisa untuk buka usaha. Apalagi, mendekati bulan Ramadan, kue kering dan jajanan itu sangat diminati,” tuturnya.
Jenis menus yang diajarkan dalam pelatihan ini diantaranya seperti lapis mandarin, pastel malaysia, roti pisang, roti manis, roti abon, bolu gulung hingga macam-macam brownies. Kemudian, para peserta juga diajarkan cara membuat kue kering seperti nastar, palm cookies hingga kastengel.
“Proses latihannya sejauh ini mudah karena peserta sangat antusias. Kami ajarkan teknik dasar, lalu cara pengadukan dan pembuatan roti. Selama latihan itu kita praktekan dulu baru peserta coba praktek sendiri,” bebernya.
Salah satu peserta, Ardina Zulia Sabila (17) mengaku berencana membuka usaha sendiri saat bulan Ramadhan nanti. Ia mengatakan, alasan mengikuti pelatihan ini juga karena ingin membuka usaha kuliner sendiri.
“Karena ini mau bulan puasa, nanti setelah pelatihan mau mulai bikin usaha sendiri sedikit-sedikit,” ucapnya.
Perempuan asal Desa Lau, Kecamatan Dawe itu menyebut, dirinya memang memiliki ketertarikan dalam hal membuat roti dan kue. Oleh karena itu, ia mengikuti pelatihan ini supaya bisa menambah kemampuannya.
“Saya tertarik ikut pelatihan ini karena passion suka buat roti bersama keluarga. Latihannya menyenangkan tidak ada kesulitan, diajarkan berbagai menu yang belum tahu sebelumnya,” sebutnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)