Kebakaran di Lereng Muria Habiskan 5 Hektar Lahan Milik Warga

KUDUS, Lingkarjateng.id – Kebakaran yang terjadi di Lereng Gunung Muria melahap ladang perkebunan milik warga seluas lima hektar. 

Kebakaran itu terjadi di blok Bludeng Segogik, Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, pada Kamis petang, 19 Oktober 2023.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir melalui Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Munaji menjelaskan bahwa, penyebab kebakaran diduga karena ada warga yang membakar daun kering.

Akibatnya, api menjalar dan menyebabkan pohon ikut terbakar sehingga membakar lahan seluas 5 hektar.

“Ada warga yang membakar ranting yang berserakan. Lalu merambat ke batang pohon dan api menyebar,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Jumat, 20 Oktober 2023.

Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Lingkarjateng.id (@lingkarjateng.id)

Lahan seluas lima hektar yang terbakar itu merupakan milik sejumlah warga di Desa Ternadi dan Desa Kajar.

“Itu milik sejumlah warga di antaranya Kaswi, Sardimin, Sumar yang merupakan warga Desa Ternadi RT 3 RW 1, serta beberapa warga Desa Kajar lainnya,” jelasnya.

Keringnya semak-semak dan hembusan angin kencang menjadikan api dengan cepat membesar dan menghanguskan lahan milik warga.

Guna melakukan pemadaman agar kebakaran tidak semakin meluas, BPBD Kudus dibantu relawan, TNI-Polri, pemerintah desa maupun kecamatan, LMDH Perhutani, hingga warga setempat.

Akhirnya, api berhasil dijinakkan pada pukul 20.15 WIB.

“Kebakaran lahan tersebut langsung bisa ditangani dan dipadamkan dalam waktu sekitar 3 jam dan selesai pada pukul 20.15 WIB,” paparnya.

Dilansir dari laman Instagram resmi BPBD Kudus, ketika memadamkan api, para petugas tampak menyisir lereng Gunung Muria untuk memadamkan api hingga malam hari dengan membawa senter. 

Ia mengungkapkan, kebakaran yang terjadi pada Kamis, 19 Oktober 2023 di wilayah itu, ternyata bukan peristiwa yang pertama kali, bahkan disebutkan, jika kebakaran sudah pernah terjadi sebelumnya.

“Lokasi yang terbakar merupakan tebing curam dan perbukitan. Bahkan diketahui, kebakaran di lokasi tersebut sudah dua kali terjadi,” tandasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)