KUDUS, Lingkar.news – Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan memiliki lima program unggulan untuk menyejahterakan masyarakat Kudus, salah satunya adalah sektor kebencanaan.
Pj Bupati Bergas menuturkan, saat mandat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) turun, hal pertama yang terlintas dalam benak ialah ingin membereskan permasalahan banjir.
Meski demikian, ia menyadari bahwa, untuk mengatasi bencana banjir di Kudus perlu proses yang panjang. Namun, upaya yang menjadi fokus Pj Bupati Bergas saat ini ialah menuntaskan permasalahan banjir di kawasan Jembatan Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati.
“Kami berupaya mengatasi bencana banjir yang ada di Kudus. Salah satunya yang hampir setiap tahun terkena dampak banjir, yaitu tepatnya di kawasan Jembatan Tanggulangin, Desa Jati Wetan,” paparnya.
Guna mengatasi banjir di wilayah tersebut, Pj Bupati Bergas memastikan bahwa, upaya mitigasi banjir nonstruktural telah dilakukan.
Tidak hanya itu, mitigasi secara struktural juga digas pol dengan Kencing Drain hasil kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Rencananya, Kencing Drain akan mulai dibangun awal tahun ini.
“Awalnya Kencing Drain akan dibiayai melalui APBD. Tapi, saat kami berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana, mereka siap bekerja sama membangun Kencing Drain. Pembangunan ini juga akan menjadi contoh penanganan banjir di wilayah lain,” jelasnya.
Selain itu, Pj Bupati Bergas membentuk Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana). Hal ini dilakukan agar masyarakat makin sigap menangani bencana di wilayah masing-masing.
Nantinya, Kementerian Dalam Negeri melakukan supervisi ke 9 kecamatan di Kudus. Ia mengatakan telah menyiapkan anggaran untuk pencanangan tersebut.
“Agar masyarakat sigap dan terbentuk relawan kebencanaan, relawan kebakaran dan lain sebagainya,” imbuhnya.
MENINJAU: Pj Bupati Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengecek kesiapan armada-armada Dinas PUPR Kabupaten Kudus. (Dok. Humas Kudus for Lingkar/Lingkar.news)
Diketahui selain sektor kebencanaan, terdapat empat program unggulan lainnya yang terus digenjot oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus antara lain pengolahan sampah, perekonomian, pendidikan, dan ketenagakerjaan.
Untuk pengolahan sampah, Pj Bupati Bergas mencanangkan program pengolahan sampah yang efektif dan terintegrasi sehingga pada akhirnya sampah yang masuk ke TPA 0 persen.
Guna membangun sistem terintegrasi, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Direktorat Sanitasi Kementerian PUPR. Gayung bersambut, Kabupaten Kudus akan menjadi titik kerja sama SwedFund. Pihak konsultan PUPR pun memberikan dukungan studi kelayakan terkait pengolahan limbah.
“Dari situ, nanti bisa diketahui apakah pengolahan limbah kita secara keilmuan, infrastruktur, maupun hal lainnya sudah layak atau belum,” terangnya.
Apabila berjalan mulus, dokumen SwedFund menjadi pondasi agar sistem pengolahan sampah berjalan dengan baik.
Program selanjutnya, yakni Kudus 24 Jam.Pj Bupati Bergas mengupayakan agar beberapa wilayah di Kudus dapat terus beraktivitas dan bisa meningkatkan kesejahteraan warganya selama 24 jam.
Hal itu sudah dimulai di kawasan Sunan Muria. Bergas melihat ada potensi kawasan Sunan Kudus bisa hidup 24 jam.
Pj Bupati Bergas menjelaskan, rencana Kudus 24 jam disambut baik oleh Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK).
Selanjutnya, pihaknya bersama jajaran menyiapkan Blueprint berupa komitmen Pemkab Kudus bersama 10 desa penyangga sekitar Menara Kudus agar dapat beraktivitas selama 24 jam.
“Prosesnya panjang. Ada Focus Group Discussion (FGD) dulu dengan stakeholder terkait. Kami menyadari waktu kami terbatas. Sehingga kami menyiapkan pondasinya dulu untuk mengarah ke sana,” ucapnya.
Selanjutnya, program unggulan yang digagas, yakni pendidikan unggul bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Pj Bupati Bergas menjelaskan, akan mewadahi siswa yang memiliki prestasi dari keluarga kurang mampu tanpa dibatasi kuota maupun zonasi.
Mereka nantinya tak hanya mendapatkan pelajaran sekolah, tapi juga les tambahan. Kalau berhasil, program ini akan dikoneksikan dengan SMA vokasi yang sudah ada di Kudus.
Program terakhir, yakni sektor ketenagakerjaan. Pj Bupati Bergas berupaya menyediakan ruang bagi para pencari kerja dengan menjalin kemitraan bersama Indonesia Japan Business Network (IJBNet).
Kerja sama ini memungkinkan pengiriman tenaga kerja andal dari Kudus yang telah menguasai 18 bidang pekerjaan ke Jepang.
“IJBNet membawahi 18 bidang pekerjaan yang dibutuhkan di Jepang mulai dari pertanian, tata boga, perhotelan, pertanian, dan lain-lain. Jadi memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi tenaga kerja,” ungkapnya. (Lingkar Network | Hms – Lingkar.news)