Perjuangan Pemkab Jepara Ajukan Ratu Kalinyamat Jadi Pahlawan Nasional Berhasil

JEPARA, Lingkar.news – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara dalam memperjuangkan gelar Pahlawan Nasional untuk Ratu Kalinyamat telah berhasil. Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta. Ia menilai keberhasilan ini merupakan hal yang luar biasa.

Pj Bupati Jepara mengatakan bahwa, pada tahun 2007 pihaknya telah mengajukan Ratu Jepara 1549-1579 tersebut sebagai Pahlawan Nasional namun ditolak. Tak tinggal diam, Pemkab Jepara terus berjuang dengan melakukan riset pada tahun 2018. Hingga akhirnya perjuangan Pemkab Jepara membuahkan hasil, dan Ratu Kalinyamat akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun ini yang akan disahkan oleh Presiden tepat di Hari Pahlawan.

“Alhamdulillah ini merupakan hal yang luar biasa. Sejak tahun 2007 kami mengajukan dan ditolak. Di tahun 2018 kita riset kembali akhirnya tahun ini diterima,” ujar Pj Bupati Jepara.

Ratu Kalinyamat Layak Sandang Pahlawan Nasional, Megawati: Setuju Banget

Pj Bupati Jepara berharap agar masyarakat bisa mewarisi semangat para pahlawan dan menjadikannya teladan untuk mencintai daerah serta bergotong royong dalam membangun Kabupaten Jepara.

“Sebagai warga Jepara, warisan semangat dari para pahlawan ini wajib kita teladani,” tutur Pj Bupati Jepara.

Rencananya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan menetapkan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional pada Jumat, 10 November 2023 di Istana Negara, bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Penetapan tersebut sesuai pada surat Sekretaris Militer Presiden, Kementerian Sekretariat Negara RI Nomor R-09/KSN/SM/GT.02.00/11/2023 tertanggal 3 November 2023.

RELIGIUS: Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta (dua dari kanan) bersama Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (kerudung biru) berziarah ke makam Ratu Kalinyamat, pada Selasa, 7 November 2023. (Muslichul Basid/Lingkar.news)

Untuk itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta dan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Lestari Moerdijat, didampingi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara Pratikno, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Jepara Edy Marwoto, dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Mustakhim menggelar doa bersama di Makam Ratu Kalinyamat, Mantingan, Jepara, Jawa Tengah, pada Selasa, 7 November 2023.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Yayasan Dharma Bakti Lestari Moerdijat mengatakan bahwa ini merupakan bentuk kerja sama yang baik antara Pemkab Jepara, para akademisi, dan seluruh elemen masyarakat.

“Proses ini seperti mengumpulkan kepingan sejarah yang tidak mudah dan dua kali mengalami penolakan, namun akhirnya berhasil,” tutur Lestari.

Sebab penolakan, menurut dia, adalah kurangnya bukti otentik yang membuktikan sejarah perjuangan Ratu Kalinyamat. Namun dukungan dari para akademisi, sejarawan, dan penggiat budaya dalam menggali bukti sejarah dapat membuahkan hasil.

“Kami juga mencari arsip sejarah hingga ke Kota Porto, Portugal. Prof Victor dari Universitas de Chatolica Porto memberikan kami arsip tentang kekuatan maritim Jepara, kapalnya sebesar kapal induk Amerika Serikat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan hubungan Jepara dengan kerajaan lain di sekitar Nusantara pada masa Ratu Kalinyamat terjalin sangat baik. Hal tersebut dibuktikan dengan data sejarah dari Prof. Hisbullah Yusuf dari Malaysia yang menjelaskan bahwa hubungan Jepara dan Aceh berhasil membuat pertahanan maritim yang kokoh dalam melawan Portugis.

Diketahui, sebelum Ratu Kalinyamat dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, terdapat dua orang Pahlawan Nasional yang berasal dari Kabupaten Jepara yakni dr. Cipto Mangunkusumo dan pahlawan emansipasi wanita R.A. Kartini.

Nantinya, Presiden Joko Widodo juga akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Ida Dewa Agung Jambe dari Bali, Bataha Santiago dari Sulawesi Utara, M. Tabrani dari Jawa Timur, K.H. Abdul Chalim dari Jawa Barat, dan K.H. Ahmad Hanafiah dari Lampung. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)