SEMARANG, Lingkar.news – Ketersediaan beras di Jawa Tengah sampai saat ini masih surplus 2,41 juta ton. Meskipun tahun ini mengalami kemarau panjang, namun pasokan pangan di Provinsi ini dipastikan aman.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, stok beras di Jateng pada 2023 mencapai 6,37 juta ton lebih, sementara kebutuhannya hanya sebesar 3,96 juta ton. Dengan demikian, masih terdapat surplus 2,41 juta ton.
“Pangan menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi nasional, karena merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup, masih terhitung aman karena surplus 2,41 juta ton” kata Nana usai meninjau bongkar muat beras impor dari Kamboja di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Gudang Bulog Randugarut, Semarang, Kamis, 2 November 2023. Ia mengatakan, produksi beras yang surplus menjadi tanda keseriusan Pemprov Jateng pada persoalan pangan. Berbagai program dilakukan untuk memastikan masyarakat dapat menjangkau pangan. Salah satunya pada komoditas beras. Upaya menjaga stok pangan juga dalam rangka untuk mengendalikan angka inflasi.
Nana mengatakan, inflasi Jateng pada September 2023 (year on year) sebesar 2,49%. Dalam rilis terbaru BPS, tingkat inflasi Oktober 2023 secara year on year sebesar 2,81%. Angka ini masih berada di rentang sasaran target inflasi, yaitu 3,0 plus minus 1.
“Jadi alhamdulillah inflasinya di bawah tiga. Ini berkat kerja sama yang baik dengan Badan Pangan Nasional maupun kemudian Bulog,” kata dia.
Ia mengaku akan terus melakukan langkah-langkah untuk menjaga ketahanan pangan di wilayahnya. Yakni menjalankan program-program yang sudah dijalankan misalnya Gerakan Pangan Murah (GPM) di daerah-daerah kemisikinan ekstrim, dan sebagainya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengapresiasi langkah Pemprov Jateng dalam memastikan kecukupan stok pangan, khususnya beras.
Bahkan berdasarkan pengamatannya, Pj Gubernur Jateng sering turun ke lapangan sendiri untuk memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pangan.
“Beliau ini salah satu gubernur terbaik, kepala dinasnya juga kepala dinas terbaik, yang melakukan SPHP (Stabilitasasi Pasokan Harga Pasar) dan inflasi Jateng ini terjaga,” kata Arief. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkar.news)