Rencana UMK Blora 2024, Serikat Buruh Minta Kenaikan Lebih dari 7 Persen

BLORA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Blora tengah membahas besaran upah minimun kabupaten/kota (UMK) tahun 2024. Rencana penetapan UMK Blora 2024 mulai dilakukan bulan November 2023 ini.

Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Blora, Nunuk Nurul Hidayah, mengatakan bahwa penetapan UMK Blora 2024 masih menunggu keputusan karena saat ini masih proses pembahasan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Senin (6 November 2023) kemarin kami diundang untuk membahas UMK di Solo oleh Pemprov, bersama kabupaten-kabupaten lain,” ujarnya pada Selasa, 7 November 2023.

Nunuk menjelaskan, perhitungan UMK 2024 diperkirakan masih menggunakan skema yang sama dengan tahun 2023 yakni menggunakan acuan dari pertumbuhan ekonomi daerah termasuk inflasi.

“Kami belum mengundang serikat buruh. Setelah pembahasan di provinsi usai, kemudian akan dirapatkan dengan dewan pengupahan daerah,” jelasnya.

Hore! UMK 2023 di Blora Naik 7,14 Persen Jadi Segini

Sementara itu Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Blora, Pujo, mengungkapkan bahwa serikatnya juga sedang melakukan kajian UMK 2024. Pihaknya belum mempunyai sikap menentukan persentase kenaikan yang diinginkan buruh.

Meski begitu, Pujo mengungkapkan agar penetapan UMK tidak hanya naik 7 persen. Sebelumnya untuk UMK 2023 pihaknya bersama serikat buruh meminta kenaikan 10 persen.

“Tahun lalu tuntutan naik 10 persen, realisasi 7 persen. Kami harap tahun ini lebih besar lagi,” terangnya.

Alasan kenaikan UMK 2024 lebih dari 7 persen, menurut Pujo, karena kebutuhan buruh setiap tahunnya meningkat. Selain itu perhitungan menggunakan skema seperti tahun lalu dirasa tidak ada keadilan bagi buruh karena hanya berdasarkan rumus dan data dari badan pusat statistik (BPS).

“Menurut kami itu tidak adil, semua elemen buruh harus dilibatkan dalam proses penghitungan,” bebernya.

Senada Ketua Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, Minuman (FSP RTMM-SPSI) Blora Mahmudah mengharapkan penetapan UMK Blora 2024 lebih besar dari tahun lalu dan pembahasan juga harus melibatkan semua serikat buruh yang ada di daerah.

“Semoga tahun ini naik lebih banyak, kami belum mendapat undangan untuk pembahasan,” ungkapnya.

Diketahui, UMK Blora 2023 sebesar Rp2.040.080, atau naik 7,14 persen dari UMK tahun 2022 sebesar Rp135.883. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)