BLORA, Lingkarjateng.id – Bagi warga Kabupaten Blora dan sekitarnya, tak perlu bingung mengisi waktu liburan di akhir pekan. Desa Wisata Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Blora bisa jadi solusi. Lokasinya tidak jauh. Sekitar 45 menit perjalanan menggunakan sepeda motor dari Alun-Alun Blora.
Desa Wisata Sambongrejo terkenal dengan kearifan lokal Desa Samin. Desa wisata ini juga menawarkan banyak pengalaman menarik bagi para pengunjung.
Ketua Pokdarwis Sido Rukun Desa Sambongrejo, Janurman menyampaikan, untuk menarik para pengunjung, wisatawan juga bisa mengikuti Fam Trip. Kemudian, wisatawan bisa belajar tentang kearifan lokal Sedulur Sikep (Samin), belajar beternak, membatik, kuliner tradisional desa, pembuatan tempe, pemeliharaan Kambing Peranakan Etawa (PE), menikmati wisata petik buah dan edukasi perawatan tanaman buah, serta pitutur luhur, yakni penyampaian ajaran samin yang disampaikan sesepuh sedulur sikep Sambongrejo Mbah Pramugi.
Sebelum memasuki kawasan utama Kampung Samin, pengunjung akan diajari memakai Iket Samin atau Ikat Kepala (udeng) oleh Mbah Pramugi Prawiro Widjojo selaku Sesepuh Sedulur Sikep Sambongrejo secara langsung. Filosofi Iket (mengikat perilaku, pikiran & ucapan) sementara Udeng, agar kita sebagai manusia tahu (mudeng) akan tujuan hidup.
“Ini melambangkan bahwa wisatawan telah diterima sebagai saudara di Desa Sambongrejo dan siap mengikuti rangkaian wisata budaya dan edukasi di Desa Wisata Sambongrejo,” terangnya.
Di Kampung Samin ini, pengunjung juga akan mendapat welcome drink dengan Teh Cangkruk. Sejenis minuman tradisional khas Kampung Samin yang terbuat dari tanaman Secang yang dicampur dengan Jahe dan bahan lainnya.
Tak berhenti di situ, wisatawan akan diajak menyusuri gang-gang desa yang tertata rapi dan bersih. Dihiasi ornamen topi gunung hingga Balai Besar Desa Samin. Yaitu Pendopo Agung yang berbentuk atap joglo.
Berikutnya, wisatawan akan menikmati cerita sejarah Sedulur Sikep (Samin) dengan segala ajarannya. Mulai dari kehidupan hingga tradisinya. Sambil mendengarkan cerita Mbah Pramugi dan berdialog, disajikan jajanan pasar dan menu makan siang khas desa Samin yang disiapkan oleh tangan-tangan terampil ibu-ibu desa. Mulai dari jajanan tape yang dibungkus Daun Ploso, gethuk, ubi rebus, pisang, kacang rebus, dan aneka buah-buahan.
“Sedangkan menu makan siang yang disajikan terdiri dari Dua jenis nasi. Ada nasi beras, dan ada nasi jagung. Sebagai pelengkap, ada Sayur Lodeh Tewel, Sayur Menir, Asam Jawa, Bothok, Pelas, Ikan Asin Tumis, Tempe Goreng, dan Sambal Ala Kampung,” tambahnya.
Semuanya disajikan secara tradisional menggunakan gerabah tanah liat. Piring makannya juga menggunakan piring tanah liat dengan alas daun pisang atau daun jati. Minuman air yang disajikan menggunakan kendi melengkapi kesegaran kuliner Desa Samin.
Tak hanya itu, pengunjung akan dihibur dengan alunan musik lesung yang dimainkan oleh ibu-ibu Sedulur Sikep (Samin). Pengunjung juga bisa berlatih memukul lesung bersama dan meminta lagu untuk dimainkan.
Setelah perut kenyang, pengunjung masih bisa mengikuti kegiatan edukasi pembuatan tempe khas yang dibungkus daun jati. Sekaligus belajar keterampilan membatik di rumah batik yang selama ini memproduksi kain batik khas Sedulur Sikep Samin.
Ada juga produk UMKM makanan ringan seperti Kerupuk Gendar, Balung Kuwuk, Peyek, dan Marning bisa untuk oleh-oleh dan dibawa pulang. Ada juga souvenir fesyen (kaos samin, batik, dan juga udeng).
Souvenir ini dibuat langsung oleh warga Desa Sambongrejo. Untuk souvenir kriya “Patung Samin” yang menjadi identitas di kampung Samin dan juga miniatur/boneka tokoh masyarakat Samin dengan baju adatnya yang berbahan kain flanel.
Menurutnya, Desa Wisata Sambongrejo memiliki 8 homestay dengan jumlah 15 kamar yang dikelola oleh masyarakat setempat. Harga homestay per orang mulai dari Rp 80.000 dengan fasilitas kamar tidur, sarapan 1x, perlengkapan ibadah, kamar mandi bersama dan wifi di beberapa rumah.
Desa Wisata Sambongrejo juga memiliki beberapa toilet umum di dua titik. Pertama di area parkir dan di area pendopo. Selain itu, di masing-masing homestay dengan kondisi yang bersih dan layak.
Bupati Blora Arief Rohman mengaku, sangat mendukung pengembangan desa wisata di kampung Samin Sambongrejo. Menurutnya, sudah banyak tamu yang ia bawa ke Kampung Samin. Semua terkesan dengan kearifan lokal yang ada. Mulai dengan pitutur sedulur sikep, pertanian dan peternakannya, kerajinan, hingga kuliner.
“Banyak tamu luar kota yang kangen dengan kulinernya. Semuanya ingin kembali kesini nyicipi kuliner yang sehat khas Kampung Samin. Semoga ke depan Desa Wisata Sambongrejo semakin maju menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia,” lanjut bupati.
RIANG GEMBIRA: Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati bermain musik lesung bersama ibu-ibu di Kampung Samin Desa Wisata Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, belum lama ini. (Prokopim Blora/Lingkarjateng.id)
Raih Juara Harapan 4 di Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia
Berkat kerja keras dan pendampingan dari Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora, Desa Wisata Sambongrejo, Sambong, Blora sukses dinobatkan sebagai juara harapan 4 dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Masuk kategori Desa Wisata Berkembang.
Untuk mendapatkan prestasi tersebut, Desa Wisata Sambongrejo harus bersaing dengan 7 ribuan Desa Wisata dari seluruh Indonesia. Selanjutnya, diseleksi kembali jadi 4.573 Desa Wisata. Setelah masuk kembali lolos 75 besar. Puncaknya, pemenang diumumkan pada malam ADWI 2023 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, belum lama ini.
Sebagai juara, Desa Wisata Sambongrejo mendapatkan prasasti yang telah ditandatangani Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, sertifikat, Plakat, dll. Selain itu juga mendapat 1 unit Laptop sebagai bentuk dukungan pengembangan pariwisata di Desa Wisata Sambongrejo.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora, Iwan Setiyarso melalui Kepala Bidang Pariwisata, Budi Riyanto mengatakan, Kampung Samin Sambongrejo menjadi salah satu wisata unggulan di Kota Barongan. Sebelumnya desa ini menjadi yang terbaik pada Festival Desa Wisata Kabupaten Blora 2022 lalu. Berhasil mendapat peringkat Ketiga dalam ajang Gelar Desa Wisata Jawa Tengah.
Berbagai daya tarik ditawarkan di Desa Wisata Sambongrejo, Sambong, Blora. Mulai dari wisata alam dengan paket edukasi berkebun dan paket edukasi budidaya kambing PE. Tak hanya itu kampung Samin juga menawarkan Edukasi Home Industri Tempe.
Kemudian ada Kesenian Klothek Lesung dan Drumblek yang ditampilkan saat menjamu tamu saat berkunjung. Hingga yang utama adalah wisata budaya yang disimbolkan dengan Pemakaian Udeng atau ikat kepala, penyampaian pitutur luhur oleh sesepuh Kampung Samin Sambongrejo. Termasuk kelas membatik untuk memperkenalkan bagaimana cara membatik.
“Alhamdulillah, Desa Sambongrejo dapat harapan 4 Desa Wisata kategori Desa Wisata Berkembang,” ucapnya.
Menurutnya, penghargaan itu sekaligus menandai kenaikan predikat Desa Wisata Sambongrejo yang semula rintisan menjadi berkembang. Dengan itu, ia berharap bisa membawa nama baik Blora di kancah Nasional. Sekaligus semakin menarik wisatawan.
“Semoga dengan predikat dan penghargaan yang diperoleh, ke depannya bisa semakin meningkat dan berkembang,” harapnya.
Budi menambahkan, apa yang diperoleh Desa Wisata Sambongrejo, bisa memotivasi desa wisata lain di Blora. Sehingga terus mengembangkan potensi yang ada.
Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sido Rukun, Desa Sambongrejo, Janurman menyampaikan, ada Lima kategori penilaian ADWI tahun 2023. Meliputi Daya Tarik Pengunjung (alam dan buatan serta Seni dan Budaya), Homestay dan Toilet, Souvenir (Kuliner, Fesyen dan Kriya), Digital dan Kreatif, CHSE dan Kelembagaan Desa.
“Kami sudah menyiapkan paket wisata untuk Kampung Samin Sambongrejo. Paket wisata kami mengedepankan budaya. Mengedepankan kehidupan masyarakat Sedulur Sikep. Kami juga telah menyiapkan berbagai wisata edukasi yang dilengkapi dengan fasilitas dan homestay untuk para wisatawan yang berkunjung ke Kampung Samin,” ungkapnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)