Heboh! Warga Randublatung Blora Tangkap Ular Sanca Sepanjang 3,5 Meter

BLORA, Lingkarjateng.id – Warga Dukuh Keruk, Kelurahan Randublatung, Kecamatan/Kabupaten Blora dihebohkan dengan penangkapan seekor ular Sanca Kembang dengan panjang lebih dari 3,5 meter pada Senin, 27 Maret 2023 malam.  Ular dengan bobot 30 kilogram itu ditangkap setelah beberapa hari berkeliaran di permukiman penduduk.

Penangkapan ular Sanca Kembang itu diinisiasi oleh Warsito (37) dan dibantu enam warga. Berbekal linggis dan kayu warga berusaha menangkan predator yang meresahkan warga.

“Tiga hari sebelumnya ada tetangga yang mencari kodok dikejar oleh sang ular. Karena takut dia lari dan memberi tahu warga lain,” ucapnya Warsito saat dikonfirmasi pada Selasa, 28 Maret 2023.

Dari informasi tersebut, Warsito dan warga lainnya mencari keberadaan ular tersebut. Tetapi, ular tersebut berhasil kabur ke saluran air dan tidak muncul lagi.

“Paginya, ular kembali keluar ke persawahan. Melalui jejak yang ditinggalkan, saya dan warga sepakat untuk membongkar sarang yang berada di bawah tanggul,” jelas lelaki yang lebih akrab dipanggil Tower ini.

Setelah beberapa jam menggali, akhirnya ular Sanca Kembang berhasil ditangkap kemudian diarak kampung. Penangkapan hewan melata ini lantaran warga khawatir jika anak-anak maupun hewan ternak menjadi mangsa.

“Kami takut, anak-anak kami, hewan ternak kami menjadi target mangsa ular ini,” imbuhnya.

Setelah ditangkap, mulut dan kepala ular Sanca Kembang diikat dan sempat menjadi tontonan warga.

“Saya juga bingung mau dikemanakan ular ini, akhirnya sama pemuda sini dijual,” ucapnya.

Kekhawatiran warga akan keberadaan ular Sanca Kembang itu juga dirasakan oleh Sumi (65). Ia mengaku cucunya yang masih kecil sering main di sawah sehingga mawas jika dimangsa ular tersebut.

“Saya melarang anak-anak di sini untuk bermain di sawah, saya takut,” katanya.

Dia menceritakan, beberapa tahun sebelumnya juga pernah ditangkap ular yang sama. Diduga, ular tersebut bermigrasi ke permukiman warga setelah habitatnya di hutan terganggu.

“Kebanyakan ular itu dari hutan sebelah selatan kampung ini,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)