Gara-gara Ini Harga Beras di Blora Naik Terus

BLORA, Lingkarjateng.id – Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Blora kembali naik. Kenaikan harga beras diduga imbas dari El Nino dan minimnya curah hujan sehingga berdampak pada petani yang alami gagal panen.

Salah seorang pedagang sembako di pasar Randublatung, Agus, mengatakan saat ini harga beras di pasaran sudah mencapai Rp 12 ribu per kilogram.

“Sebelumnya masih di bawah Rp 11 ribu, semakin hari naik terus meski tidak langsung banyak,” ujarnya pada Kamis, 6 Juni 2024.

Hal yang sama juga diungkap oleh Anik, penjual sembako di Pasar Doplang, yang mengatakan bahwa sejak memasuki musim kemarau kali ini, harga beras terus melonjak naik.

“Banyak petani gagal panen, tanaman padi banyak yang mati, sehingga beras mulai sulit,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Blora, Kiswoyo, menjelaskan dari sederet kebutuhan harga pokok ada satu komoditas yang mengalami kenaikan signifikan, yakni beras.

Kiswoyo menyebutkan, harga beras yang semula dalam Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dipatok Rp 10.900, kini mengalami kenaikan menjadi Rp 12.500 atau naik Rp 1.600.

Menurutnya, kenaikan tersebut terjadi dalam kurun seminggu belakangan dan berpotensi terus terjadi andai pada musim tanam kedua ini banyak petani gagal panen.

Kenaikan itu, kata dia, disesuaikan dengan peraturan baru dari BAPANAS yang disetarakan dengan harga nasional. Meski harga beras mengalami kenaikan, namun ia mengungkap bahwa harga komoditas lain masih normal.

“Untuk harga kebutuhan bahan pokok lainnya sampai saat ini masih stabil, hanya beras yang naik,” katanya.

Pihaknya menjelaskan lonjakan harga bisa terjadi pada waktu tertentu. Seperti tahun 2023 kemarin misalnya, harga beras melejit sampai Rp 15.000 per kilogram lantaran El Nino yang mengakibatkan petani gagal panen.

Menyikapi itu, ia mengatakan bahwa saat ini Dindagkop UKM Blora rutin setiap hari melakukan pemantauan stok dan harga kebutuhan pokok di pasaran.

“Dan bilamana terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, kami nanti akan melakukan Operasi Pasar (OP) dengan menggandeng Bulog,” tandasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)