Cegah DBD, Dinkes Blora Gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

BLORA, Lingkarjateng.id –Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan gerakan 3M Plus khususnya menjelang musim hujan guna menekan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat, mengatakan biasanya bulan November, Desember, Januari akan ada kenaikan kasus demam berdarah. Untuk itu, Dinkes Blora terus menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu, meningkatkan kegiatan promotif berupa sosialisasi gerakan 3M. Ada juga Abatisasi, pembuatan kader Juru Mantau Jentik (Jumantik) dan fogging.

“Mari galakkan 3M, PSN dan membersihkan lingkungan secara gotong royong,” ungkapnya belum lama ini.

Menurut Edy, upaya-upaya tersebut tidak lain agar untuk mencegah pemicu penyakit DBD yang biasanya memang meningkat pada peralihan musim.

“PSN memang sangat efektif untuk mencegah penyebaran DBD yang penularannya melalui nyamuk Aedes Aegypti. Dengan PSN, akan menyentuh atau memusnahkan hingga ke telur maupun jentik-jentik nyamuk yang bisa menularkan DBD,” jelasnya.

Namun selama ini, kata Edy, jika ditemui ada kasus DBD di suatu wilayah maka pihak Dinkes Blora segera melakukan fogging. Kendati begitu, warga tetap harus waspada dan menggencarkan PSN.

“Warga harus waspada, terlebih harus tetap giat PSN,” ucapnya.

Edy mengingatkan agar warga tetap giat melaksanakan pembasmian sarang nyamuk dengan metode 3 M plus. Caranya, menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan. 

Kemudian memasang kawat kasa, menaburkan bubuk larvasida, menutup lubang-lubang pada potongan pohon/ bambu dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar. Selain itu, menggunakan kelambu dan memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.

Dia juga mengingatkan agar gerakan PSN dan 3M Plus tidak hanya dilakukan saat musim penghujan saja, tapi juga saat musim kemarau. Sebab di musim kemarau, nyamuk Aedes dewasa tetap bertelur. Kemudian akan menetas pada saat datangnya musim hujan.

“Jika memasuki musim hujan seperti ini, kegiatan PSN 3M Plus harus dilakukan lebih aktif, karena saat musim hujan, populasi nyamuk berkembang menjadi lebih cepat. Saat jumlah nyamuk menjadi banyak, kemungkinan menyebarkan virus dengue kepada manusia menjadi lebih besar,” tambahnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Sumber: Koran Lingkar