BLORA, Lingkarjateng.id – Talud pengaman Jalan Randublatung-Getas, Kabupaten Blora ambrol. Padahal pembangunan talut dan jalan tersebut belum lama ini diresmikan Presiden RI Joko Widodo.
Warga setempat, Bowo, mengaku khawatir kerusakan talut Jalan Randublatung-Getas semakin parah jika tak segera diperbaiki. Selain itu talud rusak dapat merembet dan merusak jalan beton tersebut.
“Kalau tidak segera ditangani akan membahayakan bangunan utama jalan cornya,” ujar Bowo, Selasa, 19 Maret 2024.
Kerusakan taluditu berada di kawasan Desa Gembyungan dan sudah berlangsung selama sepekan terakhir. Talud ambrol itu juga semakin parah setiap harinya.
“Awalnya cuma retak-retak, semakin lama semakin rusak parah, ambrol sudah capai 4 meter,” jelasnya.
7 Tahun Diperjuangkan, Jalan Randublatung-Getas Blora Akhirnya Dibangun
Jalan berstatus milik Kabupaten Blora tersebut dibangun menggunakan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Dana Instruksi Presiden (Inpres) Jalan 2023. Pembangunan Jalan Getas-Randublatung itu digadang memperpendek jarak tempuh Kabupaten Blora ke Kabupaten Ngawi.
Sementara itu mandor proyek jalan tersebut, Santo, menjelaskan pembangunan berlangsung selama 60 hari kerja bulan November dan Desember 2023.
“Karena masih masa pemeliharaan kami mendapatkan perintah untuk memperbaiki kerusakan talut di sini, ” jelasnya.
Menurut Santo, kondisi talut ambrol itu belum sampai mengganggu akses lalu lintas naming jika tidak ada penanganan serius dapat mengancam kualitas jalan.
“Kami membutuhkan waktu sekira tiga sampai empat hari untuk mengembalikan seperti semula. Semoga cuacanya juga mendukung agar pekerjaan cepat selesai,” terangnya.
Sebagaimana diketahui Pemerintah Kabupaten Blora telah menyelesaikan peningkatan ruas Jalan Randublatung-Getas sepanjang 10 kilometer dengan sumber dana dari Inpres jalan Kementerian PUPR sebesar Rp53 miliar. Sesuai kontrak, jalan ini selesai pada Minggu, 31 Desember 2023.
Peningkatan jalan tersebut ada dua paket pekerjaan. Pertama panjang jalan5 kilometer dengan besaran kontrak Rp27 miliar. Kedua, jalan sepanjang 4,4 km dengan nilai kontrak Rp24,5 miliar. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)