JEPARA, Lingkar.news – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif mengingatkan, di tengah gempuran teknologi yang semakin canggih, gotong royong tetap menjadi kunci untuk memajukan Kabupaten Jepara.
Pasalnya, menurut pria yang akrab disapa Gus Haiz ini, semakin canggihnya teknologi interaksi sosial antar sesama menjadi kurang.
Padahal, lanjut Gus Haiz, perilaku individualis tersebut bisa menjauhkan masyarakat dari nilai filosofis yang terkandung dalam Pancasila, yakni gotong royong.
“Kita khawatir akan terkikis apabila kita tidak menanamkan dengan betul dalam benak dan hati kita bagaimana pentingnya bersosial dan bergotong royong dalam rangka untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Indonesia,” katanya.
Gus Haiz beranggapan, nilai-nilai Pancasila di dalam setiap aspek kehidupan menjadi sangat penting untuk membangun mental dan karakter bangsa Indonesia.
“Gotong royong memiliki arti sebagai bentuk partisipasi aktif serta individu yang berkaitan erat sekali dengan sosial, untuk terlibat dalam memberi nilai tambah/positif kepada setiap permasalahan atau kebutuhan orang banyak di sekelilingnya,” ujarnya.
Selain itu, Gus Haiz juga mengatakan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila harus diaktualisasikan berdasarkan nilai-nilai gotong royong.
Sebagai contoh, pada sila pertama yakni prinsip Ketuhanan harus dilandasi jiwa gotong royong. Artinya aktivitas Ketuhanan harus mengakomodasi nilai-nilai budaya lokal, bersifat lapang, transformatif, dan mampu membina toleransi antar umat beragama.
“Maka secara inklusif nilai-nilai Pancasila ini memiliki makna gotong royong. Gotong royong dalam Pancasila ini dapat diartikan sebagai satu komponen yang mendasari keteladanan dalam Pancasila,” ungkapnya.
Termasuk dalam mewujudkan kemajuan Kabupaten Jepara. Gus Haiz menilai, untuk meningkatkan kemajuan Kabupaten Jepara tidak mudah tanpa adanya gotong royong.
Menurutnya, eksekutif dan legislatif dalam menjalakankan tugasnya harus sama-sama gotong royong. Eksekutif dan legislatif tidak bisa merencanakan pembangunan serta melaksanakan pembangunan tanpa partisipasi dari masyarakat.
“Sifat gotong royong ini harus betul-betul kita aplikasikan bersama. Kita dalam pemerintah merencanakan kemudian melaksanakan pembangunan baik berupa infrastruktur jalan maupun drainase, kemudian masyarakat yang menjaga,” jelas Gus Haiz.
Selanjutnya, Gus Haiz mengatakan bahwa, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Jepara dibutuhkan upaya bersama dalam semua lini. Termasuk gotong royong dalam melawan hoaks.
“Gotong royong tidak hanya soal fisik saja, tetapi dalam SDM pemikiran, termasuk aksi sosial, aksi teknologi dalam menangkal hoaks. Kalau ini diwujudkan kita optimis Jepara mampu mewujudkan kondusifitas, ketentraman, perdamaian. Kalau sudah kondusif pembangunan Insya Allah akan semakin jalan,” tandasnya. . (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkar.news)