PATI, Lingkarjateng.id – Kemacetan terjadi di ruas Jalan Pantura Pati-Batangan pada Minggu, 2 April 2023, meskipun Jembatan Juwana sudah dibuka untuk uji coba. Diduga perbaikan sepanjang Jalan Juwana-Batangan yang menyebabkan kemacetan tak kunjung terurai. Ditambah bahu jalan dalam kondisi becek dan berlumpur akibat hujan semalam.
Salah satu sopir truk kontainer dari Jakarta yang mengalami kemacetan, Mustamid, mengatakan bahwa dirinya telah terjebak macet selama hampir delapan jam. Terhitung sejak Minggu, 2 April 2023 pagi.
“Kita dari Jakarta mau mulangin MT ke Tanjung Perak (Surabaya). Malah di sini macet sejak pagi tadi. Sejak dari Lingkar tadi macetnya. Sudah 8 jam di sini. Tolong hal seperti ini segera ditanganilah, karena ada sopir yang 2 sampai 3 hari terjebak macet ‘kan. Kita jadi bingung sendiri,” terangnya.
Pengecoran Jalan Batangan Akibatkan Macet di Jalur Pantura Pati-Rembang
Hal serupa juga diungkapkan oleh Endro Wahono, sopir yang membawa muatan tepung dari Lampung ke Surabaya. Pihaknya menyebut banyak kerugian yang dialami karena kemacetan yang terjadi, antara lain rugi materiil.
“Jelas macet ini bikin rugi waktu sama materiil. Kita awalnya sekitar sejuta cukup, harus nambah solar 20 literan dan nambah uang makan. Badan kita juga lebih capek karena kondisi begini,” jelasnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polresta Pati, Kompol Asfauri, melalui Kabag Bin Ops (KBO) Satlantas Polres Pati, Ipda Muslimin, mengkonfirmasi langsung adanya kemacetan yang masih terjadi.
Sempat Tertunda 5 Jam, Uji Coba Jembatan Juwana Pati Dibuka 1 Jalur
Ipda Muslimin menyebut bahwa arus lalu lintas di Juwana sudah mulai normal kembali sejak dibukanya kembali Jembatan Juwana. Tetapi yang masih menjadi kendala adalah pada pekerjaan Jalan Juwana-Batangan yang saat ini masih ada permasalahan lalu lintas.
“Perbaikan di sana karena satu lajur dibongkar, kemudian lajur lainnya digunakan dua arus kendaraan. Maka ketika cuaca cerah kita pastikan arus lalu lintas aman. Tetapi yang menjadi masalah ketika turun hujan, bahu jalan yang notabenenya bukan terbuat dari aspal atau beton, sering berlubang dan berlumpur,” tuturnya.
Ia menyebut masih harus dilakukan buka tutup arus secara bergantian. Menurutnya hal itulah yang semakin memperpanjang antrean kendaraan.
Pihaknya menambahkan kemacetan juga diperparah karena bahu jalan banyak yang berlubang dan berlumpur karena hujan.
“Tadi pagi sudah berusaha diperbaiki dan harapannya hujan tidak turun, sehingga arus kendaraan kembali normal. Antrean yang dari tadi pagi semakin menipis. Karena kalau hujan, akan ada lagi bahu jalan yang berlubang dan berlumpur, sehingga tidak bisa dilewati,” tandasnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)