BLORA, Lingkarjateng.id – Masyarakat mengharapkan pemerintah segera menambahkan lampu penerangan pada Jembatan Badong, Desa Badongsari, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Warga khawatir, jika tidak segera ada penerangan dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Salah satu warga setempat, Subeki, berharap adanya lampu penerangan pada Jembatan Badong yang baru diresmikan pada Senin, 27 November 2023 itu.
“Berharap segera dipasang lampu. Pas malam hari biar tidak gelap gulita,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu, 6 Desember 2023.
Menurut Subeki, keberadaan lampu penerangan jalan umum itu sangat penting untuk menghindari hal-hal tak diinginkan seperti kecelakaan, khususnya saat malam hari.
“Saya berharap agar ada upaya pihak terkait untuk mengupayakan penerangan lampu pada malam hari di kiri kanan atau di tengah pelengkung Jembatan Badong ini. Bukannya apa-apa, takutnya kalau rawan ‘bajing loncat’ atau kecelakaan, sih. Soalnya kondisinya gelap,” jelasnya.
Telan Dana Rp4,7 M, Jembatan Badong Blora Diprediksi bakal Ramai Lalu Lintas
Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PUPR Kabupaten Blora, Yudi Kristiawan, menejelaskan sudah ada rencana pemasangan lampu penerangan di Jembatan Badong.
“Ada, waktu peresmian beberapa waktu lalu yang di hadiri Bapak Bupati (Arief Rohman) juga sudah menyampaikan ke salah satu dinas terkait lainnya. Sabar nggih,” ungkapnya.
Sebagai informasi, proyek Jembatan Badong selesai satu minggu lebih cepat dari waktu yang ditargetkan pada tanggal kontrak 2 Desember 2023. Proyek infrastruktur yang berada di ruas Jalan Blora-Randublatung ini dibangun dengan dana bantuan keuangan provinsi Jawa Tengah sebesar Rp4,7 miliar.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyatakan bahwa Pembangunan Jembatan Badong juga untuk mempermudah jalur transportasi Blora-Ngawi sehingga lalu lintas kendaraan juga diprediksi lebih ramai.
“Kami memprediksi jalur ini akan menjadi ramai. Menyusul pembangunan jalan Randublatung- Getas tembus Ngawi, Jawa Timur, tentu akan banyak kendaraan yang semula melewati jalur Ngawi-Padangan-Cepu akan lewat sini (Randublatung-Blora),” jelasnya.
Bupati Arief mengatakan, jembatan yang semula tidak layak kemudian tersebut dibangun untuk antisipasi keramaian kendaraan yang melintas di Jalan Blora-Randublatung.
“Jembatan Badong dibangun lebih kokoh dan lebih lebar dari ukuran semula. Hari ini, Senin (27 November 2023), jembatan Badong di ruas Kamolan-Klopoduwur sebagai penghubung Blora ke arah Randublatung sudah dibuka. Bisa dilewati kendaraan umum,” terangnya. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)