Dewan Rembang Sentil Pemkab soal Mangkraknya TRP Kartini

REMBANG, Lingkarjateng.id – Kondisi mangkraknya sejumlah fasilitas di Tempat Rekreasi Pantai (TRP) Kartini akibat gagal direhab tahun ini mendapat sorotan dari DPRD Rembang.

Saat ini, pengelolaan TRP Kartini menjadi kewenangan Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Dinbudpar) sejak ditinggalkan oleh pihak ketiga.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Rembang, Puji Santoso menegaskan bahwa Dinbudpar Rembang harus bertanggung jawab atas kondisi mangkraknya TRP Kartini atau yang biasa disebut Taman Kartini. Sebab, status pengelolaan saat ini berada di tangan Dinbudpar.

Meski hingga saat ini penganggaran untuk rehabilitas taman kartini masih belum jelas, dirinya meminta Dinbudpar Rembang untuk tetap merawatnya dengan baik.

“Sebelum ada anggaran, Taman Kartini harus tetap dipelihara dan ditata oleh dinas yang mengampu (Dinbudpar). Jangan sampai terbengkalai,” tegasnya.

Mengingat anggaran penataan Taman Kartini juga terdampak refocusing, ia menyarankan agar sebaiknya pengelolaan wisata kebanggan Rembang itu tetap diperhatikan. Meski penataan ditunda tahun 2024, fasilitas dan kenyamanan Taman Kartini tetap harus dijaga.

“Jadi kualitas dan kenyamanan juga harus tetap ditingkatkan, Jangan sampai mangkrak,” ujarnya.

Politisi dari Partai Gerindra itu mengingatkan, Dinbudpar tidak seharusnya hanya mengandalkan penarikan retribusi dan pemasukan saja.

Sebab, menurut dia, masih banyak masyarakat perkotaan yang mengandalkan Taman Kartini untuk sekadar berwisata di tepi pantai. Sebab, lokasi Taman Kartini sangat strategis di tengah kota Rembang.

“Banyak masyarakat kota yang mengandalkan tempat itu sekadar untuk berwisata yang paling dekat, di tepi pantai, sekadar duduk-duduk. Tujuannya untuk menghilangkan kepenatan dan mencari inspirasi di tempat yang tenang dan nyaman di pinggir Pantai,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, kondisi sejumlah fasilitas dan aset Taman Kartini rusak dan terbengkalai. Beberapa fasilitas yang terbengkalai antara lain taman satwa, bioskop 3D, taman dinosaurus dan wisata air untuk anak-anak. Bahkan, jembatan jeti yang sering digunakan pengunjung untuk berfoto sudah ambrol. Praktis hanya wahana kolam renang yang masih menjadi jujugan banyak pengunjung untuk berenang.

Kepala Dinbudpar Rembang, Mutaqin sebelumnya mengakui tahun ini tidak ada anggaran untuk penataan fisik Pantai Kartini.

“Tahun 2023 ini sama sekali (tidak bisa) dari penganggaran untuk penataan fisik di Taman Kartini. Penataan Taman Kartini ini jelas kami berharap segera diagendakan dan dialokasikan lagi pendanaannya. Kita melihat kondisi semakin hari semakin terjadi penurunan, baik dari infrastruktur maupun kondisi bangunan semakin agak rusak,” ujarnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)