Tak Hanya Keluarga Kurang Mampu, Pemerintah Masih Subsidi Peserta BPJS Kesehatan Kelas 3

PATI, Lingkarjateng.id – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus melakukan terobosan dalam rangka menjamin kualitas pelayanan. Berbagai program pun terus ditingkatkan sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam menjamin kesehatan masyarakat.

Salah satunya program Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang diperuntukkan bagi golongan keluarga kurang mampu. Selain PBI, bagi peserta mandiri juga diberi subsidi dari pemerintah.

“Pemerintah pun hadir di sini, misal iuran kelas III itu Rp 42 ribu akan disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp 7 ribu, jadi hanya membayar Rp 35 ribu,” ucap Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang (KC) Pati saat ditemui pada Rabu, 27 September 2023.

Bantuan tersebut, kata Wahyu, untuk meringankan kewajiban peserta BPJS mandiri. Selain itu, juga sebagai bentuk antisipasi agar mereka tidak menunggak dalam membayar iuran bulanan.

Disinggung soal jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan saat ini, Wahyu menyebut saat ini masyarakat Pati sudah sadar akan pentingnya memiliki kartu BPJS kesehatan sebagai rujukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk berobat.

“Sejauh ini tidak ada keluhan dari masyarakat. Karena makin ke sini peserta semakin sadar bahwa BPJS Kesehatan itu penting. Kewajiban mereka adalah membayar iuran rutin setiap bulan. Sehingga jika masih membayar, masih bisa mendapatkan pelayanan kesehatan,” sambungnya.

Dikatakan saat ini, masih ada ratusan ribu masyarakat Pati yang masih menunggak dalam pembayaran iuran bulanan. Mengenai hal itu, BPJS Kesehatan memberikan solusi bagi peserta untuk mengatasi tunggakan iuran dengan mengakses menu Rehab pada aplikasi mobile JKN. Melalui menu Rehab, peserta dapat membayar tunggakan iuran secara bertahap.

“Data per Agustus ada 177 ribu peserta yang menunggak. Itu didominasi peserta kelas III. Salah satu opsi ya rehab ini, khususnya mereka yang masih nunggak,” tandas Wahyu.

Sosialisasi tersebut antara lain dilakukan secara door to door ataupun dilaksanakan secara masif melalui media sosial maupun media massa. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)