PATI, Lingkarjateng.id – Target pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pati menjadi nol persen di tahun 2024 masih mengalami hambatan. Hingga saat ini masih ada sekitar 3.600 warga di Pati yang masuk kategori miskin ekstrem berdasarkan data tahun 2023.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Pati, Jumani, mengatakan pengentasan kemiskinan ekstrem di Pati tidak cukup hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) karena terbatas.
“Hambatannya, ya, duit saja, anggaran APBD kita tidak akan mencukupi intervensi kemiskinan ekstrem menjadi nol itu,” ungkap Jumani, Senin, 4 Maret 2024.
Tahun 2024, Pemkab Pati menggelontorkan anggaran kurang lebih Rp9 miliar untuk penanganan kemiskinan ekstrem, namun anggaran tersebut belum mampu mengintervensi secara menyeluruh.
“Kita 2024 ini hampir menganggarkan hampir Rp9 miliar. Dari hasil verval itu apa yang perlu diintervensi agar masyarakat miskin ekstrim itu bisa terbebas,” sambungnya.
Tangani Kemiskinan Ekstrem, Pj Bupati Pati Dorong Pemaksimalan Pelatihan Kerja
Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi (verval) data tahun 2023, kemiskinan ekstrem di Pati masih sekitar 3.600 atau 0,35 persen. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai angka sekitar 10.000.
Lantaran tidak bisa mengandalkan APBD, kata Jumani, Pemkab Pati menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta yang ada di Pati serta para pemangku kepentingan untuk menurunkan angka kemiskinan.
“Kita menggandeng stake holder dari semua, pengusaha, akademisi, rumah sakit, BNBA, BUMDES, semua kita ajak bareng-bareng untuk menyelesaikan ini,” terangnya.
5 Kecamatan di Pati Masuk Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Jumani menyampaikan, Pemkan Pati juga menggandeng salah satu perusahaan garmen PT Seijin Fashion Indonesia untuk mengurangi angka kemiskinan dengan kerja sama rekrutmen pekerja lokal.
“Secara non formal, sudah sempat ada omong-omong, intinya beliau-beliau banyak yang menyambut. Intinya sudah sepakat ingin membantu,” ujar Jumani usai Rakor Pelaksanaan Penanganan Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrim Kabupaten Pati bersama Mitra Pembangunan di Pendopo Kabupaten Pati, Senin, 4 Maret 2024.
Dengan berbagai langkah tersebut, Jumani berharap dalam kurun waktu kurang dari delapan bulan penanganan kemiskinan ekstrem di Pati bisa terselesaikan.
“Mudah-mudahan nanti target kita sudah selesai. Kita ini sudah nol tetapi masih 0,35. Untuk menghilangkan komanya ini akan kita lakukan. Masih ada 8 bulan ini,” paparnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)