Petani Bawang Merah di Pati Keluhkan Hasil Panen Tidak Maksimal

PATI, Lingkarjateng.id – Petani Bawang Merah di Kabupaten Pati mengeluhkan hasil panen yang tidak maksimal, ditambah lagi dengan harga jual bawang merah yang terjun bebas.

Hal ini dirasakan oleh salah satu petani bawang merah di Desa Bulumulyo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Ahmadi.

Hasil panen bawang merah menjadi tidak maksimal akibat faktor cuaca. Hasil panen bawang merah di wilayah Kecamatan Batangan hanya sekitar 30 persen saja yang bagus, sedangkan sisanya tidak maksimal.

Ahmadi mengatakan bahwa, banyak petani yang merugi akibat hasil panen bawang merah yang tidak maksimal ditambah dengan harganya yang murah.

Lebih lanjut, kata dia, biasanya dirinya bisa menghasilkan bawang merah sebanyak 5 ton dari lahan seluas 5.000 meter persegi. Namun, dengan produksi bawang merah saat ini yang kurang bagus, maka hasil panen pun berkurang.

“Pertama kendala cuaca, sehingga banyak (bawang merah) yang tidak jadi. Kedua, harga (bawang merah) yang tidak stabil. Sudah tidak jadi, malah harganya murah. Sehingga mengakibatkan banyak petani yang gulung tikar,” kata Ahmadi, baru-baru ini.

Terkait dengan harga bawang merah, Ahmadi menilai bahwa harga bawang merah tahun kemarin masih bagus karena harga dari petani mencapai lebih dari Rp30.000 per kilogram.

“(Bawang merah) yang besar-besar saat ini harganya Rp14.000, Rp15.000 sampai dengan Rp16.000. Sedangkan yang kecil-kecil sekarang harganya antara Rp7.000, Rp8.000 sampai dengan Rp9.000,” ucapnya.

Ia menambahkan, saat ini para petani bawang merah menjual hasil panen kepada tengkulak-tengkulak. Kemudian, para tengkulak akan menjual bawang merah tersebut ke luar Kabupaten Pati di antaranya Surabaya, Semarang, bahkan hingga ke Jakarta.

Sedangkan, salah satu petani bawang merah di Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, Novera Grandis tidak hanya mengeluhkan hasil panen yang tidak maksimal.

Ia bahkan mengalami gagal panen bawang merah karena tanamannya mati semua.

“Saya tidak punya tanduran (tanaman, red) mati. Ya ada lah yang mati lainnya,” ujarnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)