Pembebasan Lahan Beres, Proyek Tambat Kapal Juwana Pati Mulai Pengerjaan Dermaga

PATI, Lingkarjateng.id – Progres proyek tambat kapal di Juwana, Kabupaten Pati masih berlangsung. Terbaru, awal tahun 2024 sudah memasuki tahapan pembangunan dermaga.

Menurut keterangan Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Pati, Sudarno, menyampaikan bahwa proyek tambat kapal di Pelabuhan Juwana turut Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati memang sempat ada kendala dengan masyarakat setempat soal pembebasan lahan.

Sudarno menjelaskan, negosiasi pembebasan lahan untuk hilir mudik kendaraan berat ke lokasi proyek cukup alot. Namun permasalahan tersebut sudah bisa diselesaikan sehingga pembangunan tambat kapal Juwana bisa kembali dilanjutkan.

“Kemarin itu sempat ada kendala pembebasan lahan milik seorang warga. Tapi alhamdulilah sudah kita selesaikan bersama dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai),” ujarnya, Jumat, 16 Februari 2024.

Proyek Tambat Kapal Juwana Pati Tersendat, Negosiasi Pembebasan Lahan Alot

Sebelumnya Sudarno menerangkan bahwa pembangunan tambat kapal di Juwana ada tiga tahap. Pertama, pembuatan jalan tambat laut. Kedua, pembangunan tambat kapal. Terakhir, pengambilan lumpur di sekitarnya.

Progres pembangunan tambat kapal Juwana sudah menghabiskan dana sekitar Rp43,1 miliar. Dana tersebut salah satunya digunakan untuk pembangunan jalan sepanjang 1.065 meter menuju Pulau Seprapat Juwana.

Setelahnya, dibangun jalan menuju kolam tambat kapal dengan anggaran Rp5,5 miliar, dinding penahan senilai Rp5 miliar, serta talud sebesar Rp8,5 miliar.

Kemudian, proyek dilanjutkan dengan pengerjaan dermaga dengan biaya sebesar Rp18,8 miliar pada 2020 lalu. Lalu dilanjutkan pembuatan dinding penahan dan pengerukan kolam tambat pada 2021 dengan anggaran Rp14,8 miliar. Pengerjaan terakhir pada 2022 lalu, yaitu pengerukan dengan anggaran Rp8,8 miliar.

Sementara itu Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin, menyampaikan bahwa tambat kapal di Juwana akan menjadi salah satu solusi mengurai penumpukan kapal di muara Sungai Silugonggo yang disinyalir menjadi faktor penyebab banjir di Kabupaten Pati.

“Mengingat jumlah kapal yang terus bertambah tiap tahunnya, membuat keberadaan tambat kapal ini sangat penting bagi nelayan di Juwana. Semoga bisa segera selesai dan bermanfaat bagi para nelayan Juwana,” terangnya.

Selain itu, kata Ali, adanya tambat kapal bisa mengurangi resiko terjadinya kebakaran kapal yang sering terjadi di Juwana.

“Penumpukan kapal saat ini karena tidak adanya tambatan juga menjadi penyebab berbagai masalah seperti banjir hingga kebakaran kapal,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)