Kuota Haji Tembus 1.300, Pj Bupati Pati Ingatkan Jamaah Jaga Kesehatan

PATI, Lingkarjateng.id – Jatah kuota haji Kabupaten Pati 1444 Hijriah/2023 sebanyak 1.300 jemaah. Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro saat membuka kegiatan manasik jemaah haji di Pendopo Kabupaten Pati pada Rabu, 3 Mei 2023.

Pj Bupati Pati Henggar dalam pidatonya menyampaikan jumlah kuota haji tahun ini lebih banyak jika dibandingkan tahun lalu dengan selisih 500 lebih.

“Tentu hal ini patut kita syukuri bersama, mengingat jumlah tersebut hampir dua kali lipat apabila dibandingkan dengan kuota haji tahun 2022 lalu yang hanya 727 orang. Dan kuota jamaah haji tahun ini juga memberikan prioritas kepada para calon jemaah lansia yang berusia 65 tahun ke atas,” terangnya.

Kuota haji yang lebih banyak tahun ini, kata Pj Bupati Henggar, karena tahun lalu calon jemaah haji di rentang usia 65 tahun ditunda pemberangkatannya akibat kebijakan terkait keselamatan jemaah saat pandemi Covid-19.

“Tentunya ini merupakan wujud perlakuan yang adil sehingga beliau-beliau yang sudah sepuh dapat berangkat haji terlebih dahulu karena seperti kita ketahui, antrean haji khususnya di Propinsi Jawa Tengah kini telah mencapai 32 tahun,” bebernya.

Karena itu, ia mengucapkan selamat kepada para jemaah haji Kabupaten Pati yang telah mendapat undangan pemberangkatan ibadah haji tahun ini.

“Tentunya hal ini harus benar-benar disyukuri karena sudah dinantikan dan diharapkan sejak sekian lama,” sambungnya.

Hakikat haji, sambungnya, sebenarnya bukan sekadar rukun Islam yang terakhir, namun sebagai wujud penyempurnaan ketakwaan kepada Allah SWT.

“Maka dari itu, saya berpesan agar rasa syukur tersebut diwujudkan dengan memperbanyak ibadah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT agar nantinya diberikan kelancaran dan keselamatan dari mulai pemberangkatan, pelaksanaan ibadah haji di tanah suci, hingga kembali ke tanah air menjadi haji yang mabrur,” tuturnya.

Menjelang waktu keberangkatan haji yang semakin dekat, pihaknya berpesan agar para jemaah menjaga kondisi kesehatan serta memprioritaskan kegiatan yang berhubungan dengan tahapan proses pemberangkatan.

“Sehingga nantinya saat melaksanakan ibadah haji dapat berjalan dengan secara khusyu dan optimal”, pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)