PATI, Lingkarjateng.id – Warga Nahdliyyin di Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, bergotong-royong mendirikan Klinik Pratama Rawat Inap dengan hanya bermodalkan Rp 5 ribu.
Klinik yang dibangun melalui program infak Rp 5 ribu per bulan oleh MWC NU Kecamatan Winong itu rencananya akan melayani masyarakat secara gratis.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati, Yusuf Hasyim, menceritakan perjuangan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Winong dalam membeli mobil layanan umat melalui program “Koin NU”, yang hingga sekarang bakal membangun Klinik Pratama Rawat Inap dengan infak sebesar Rp 5 ribu per bulan.
Yusuf mengatakan bahwa Program MWC NU Kecamatan Winong bisa menjadi contoh MWC NU di kecamatan lain. Di mana, pada 2020 lalu, PCNU Kabupaten Pati berhasil mengumpulkan dana Rp 1 miliar berkat dukungan dari MWC NU Kecamatan Winong dan MWC NU kecamatan lain.
Ia juga mengungkapkan, pada 2023 kemarin, PCNU Kabupaten Pati berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp 38 miliar berkat menerapkan program MWC NU Kecamatan Winong di wilayah lainnya.
“Tahun 2023 Gerakan Winongisasi pakai SOP LAZISNU Winong, akhirnya SOP-nya mulai berjalan. Pada 2023 kemarin tutup buku alhamdulillah mencapai Rp38 miliar. Saya tidak bisa membayangkan gerakan Winongisasi berjalan semua, ini baru setengah saja. Kalau 21 MWC persis seperti MWC Winong, kita akan mengalahkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten, kita punya Anggaran Pendapatan Belanja Nahdlatul Ulama (APBNU) sendiri,” ujarnya pada Selasa, 4 Juni 2024.
Melihat perjuangan MWC NU Kecamatan Winong, ia berharap bahwa Klinik Pratama Rawat Inap bakal serupa dengan program terdahulunya yakni mobil layanan umat. Dari MWC NU Kecamatan Winong akan menular ke PCNU Kabupaten Pati, dan tentunya ke MWC NU lainnya.
Yusuf menyebut, saat ini PCNU Kabupaten Pati mempunyai mobil layanan umat sebanyak 37 unit. Tapi, untuk rumah sakit, PCNU Kabupaten Pati belum memiliki.
“Kalau punya mobil layanan umat mengantarkan pasien gratis oke, tapi berobatnya ke tetangga sebelah, ya terus kita kan punya beban. Maka kita mulai berpikir ini waktunya buat rumah sakit sendiri dari NU. Caranya di Winong buat klinik dulu, nanti di PCNU dibuat rumah sakit,” harapnya.
Senada, Ketua Tanfidziyah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Abdul Ghaffar Rozin, berharap program yang dijalankan MWC NU Kecamatan Winong dapat menjadi contoh bagi MWC NU lainnya.
“Munculnya klinik di MWC NU Kecamatan Winong menjadi pionir di daerah lain. Tidak hanya memberikan layanan ke umat NU saja, tapi bagian jihad untuk memberi layanan kepada kelompok lain,” imbuh ulama yang kerap disapa Gus Rozin. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)