Bisa Tingkatkan PAD, DPRD Pati Irianto Dukung Pembangunan Pabrik Semen

PATI, Lingkarjateng.id – Penolakan pendirian pabrik semen di Pati Selatan dalam beberapa tahun terakhir turut mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi C DPRD Pati, Irianto Budi Utomo.

Irianto menyebut penolakan dengan dalih menjaga ekosistem alam di Pegunungan Kendeng itu merupakan keinginan dari segelintir orang yang memiliki maksud dan tujuan tersendiri.

Alhasil, meskipun pendirian pabrik semen hanya wacana. Kenyataanya kondisi lingkungan Kendeng saat ini rusak parah, dengan adanya penambangan liar hingga alih fungsi hutan menjadi perkebunan jagung.

Pemkab Pati Minta Aktivitas Tambang Berhenti Sementara

Padahal, menurut anggota DPRD Pati Irianto, jika di Pati Selatan ada pabrik semen, akan ada banyak keuntungan bagi masyarakat di sekitarnya. Seperti meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga penyerapan tenaga kerja.

“Apalagi jika nanti Pati Selatan ada pabrik semen, saya rasa wacana ini tetap ada. Kenapa, kok, dihalangi? Padahal pabrik mampu memberikan Pendapat Asli Daerah (PAD) yang cukup besar,” ucap Politisi dari Partai Hanura ini.

Pj Bupati Pati Sebut Penanganan Hutan Pegunungan Kendeng Rumit

Dikatakan Irianto, wacana pendirian pabrik semen ini akan tetap digaungkan. Lantaran sumber daya batu karts sebagai komponen utama material semen paling banyak ada di Pati.

Wakil rakyat dari Kecamatan Tlogowungu ini menilai Kabupaten Pati harus belajar dari Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Rembang yang saat ini sudah memiliki pabrik semen.

“Kalau saya pribadi setuju adanya pabrik semen. Memang dulu ada penolakan yang luar biasa, tapi sekarang sudah tenang,” pungkasnya.

Seperti diketahui, penolakan pabrik semen di Kabupaten Pati mencuat pada medio 2014-2018 dengan alasan menjaga ekosistem alam kendang. Penolakan ini terutama dilakukan oleh warga Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Tambakromo, yang berujung dengan gagalnya pendirian pabrik Semen Gresik di Pati Selatan. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)