PATI, Lingkarjateng.id – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2023 berdasarkan tingkat pendidikan didominasi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sarjana.
“Lulusan tingkat SMA dan sederajat lebih dari 7,6 persen. Kemudian, pengangguran sarjana mencapai 7,55 persen. Sementara itu, persentase pengangguran lulusan SMP 6,25 persen sedangkan SD hanya 1,12 persen. SD mencangkul saja kerja. Parkir saja. Kalau lulusan sarjana apa mau dia jadi tukang parkir? Untuk pekerjaan ‘kan pilih-pilih. Makanya dia termasuk pengangguran tertinggi. Kita bandingkan dengan penduduk yang menamatkan,” jelas Kepala BPS Kabupaten Pati Bob Setiabudi di Pati pada Rabu, 3 Januari 2024.
Sementara apabila dilihat dari jenis kelamin, lanjut Setiabudi, angka pengangguran terbuka tertinggi masih didominasi oleh kaum perempuan.
“Perempuan 4,5 persen, laki-laki TPT-nya 4,1 persen. Artinya perempuan lebih banyak nganggur,” ungkapnya.
Jumlah Pengangguran Terbuka di Pati Capai 27.064 Orang, Terbanyak Gen Z
Jika dibandingkan dengan tahun 2022, kata dia, persentase tingkat pengangguran terbuka (TPT) perempuan mengalami peningkatan.
“Perempuan naik dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu laki-laki 4,71 perempuan 4,1,” ucapnya.
Seblumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pati Bambang Agus Yunianto mengatakan, Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Pati dipicu oleh usia produktif yang masih menganggur.
“Kondisi saat ini ada 27.064 TPT di Pati. Kebanyakan mereka merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan,” ujar Bambang saat dikonfirmasi, pada Kamis, 9 November 2023.
Untuk mengurangi angka pengangguran saat ini, ia menyatakan bahwa Disnaker Kabupaten Pati berupaya menekannya melalui event job fair.
“Tingkat pengangguran terbuka tahun 2022 setara 4,15 persen, totalnya 31.651 orang. Sedangkan jumlah angkatan kerja Pati pada data terakhir 6.634, kemudian terserap 3.671,” imbuhnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)