Prabowo Rangkul Nasdem, Indikasi Kekuatan Koalisi Belum Cukup

Jakarta, LINGKAR – Pengamat politik Universitas Padjadjaran Yusa Djuyandi berpendapat kunjungan Calon Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto ke Kantor DPP Partai NasDem di Jakarta, merupakan bentuk upaya merangkul partai di luar koalisi.

Yusa menilai upaya tersebut dilakukan Prabowo karena NasDem termasuk dalam lima besar partai dengan raihan suara terbanyak di Pileg DPR RI 2024.

“Prabowo berupaya merangkul NasDem karena NasDem masuk lima besar Pileg,” kata Yusa, Jumat 22 maret 2024.

Ia juga menyebut upaya tersebut dilakukan Prabowo agar partai pendukung pemerintah di DPR RI periode 2024-2029 semakin kuat.

“Kekuatan Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat di dalam DPR belum cukup mengamankan dukungan parlemen,” jelasnya.

Sebelumnya, Calon Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya datang ke Kantor DPP Partai NasDem untuk menemui Surya Paloh dan menghormati ucapan selamat dari Ketua Umum Partai NasDem tersebut.

Ia mengatakan bahwa Surya Paloh langsung mengucapkan selamat kepada dirinya dan Cawapres RI Gibran Rakabuming Raka setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan pasangannya unggul pada Pilpres 2024.

“Ketua Umum NasDem Pak Surya Paloh langsung mengucapkan selamat, dan untuk menghormati ucapan tersebut, saya datang dan diterima hari ini di markas Partai NasDem,” kata Prabowo saat konferensi pers usai bertemu Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (22/3).

Sementara itu, Partai NasDem tidak menutup kemungkinan untuk bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran, setelah menerima kunjungan dari Ketua Umum Partai Gerindra itu di NasDem Tower, Jakarta, Jumat.

“Kita lihat perkembangan ke depan,” kata Surya Paloh kepada awak media setelah mengantar kepergian Prabowo dari gedung kantornya di Jakarta, Jumat (22/3).

KPU RI menetapkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan capres-cawapres terpilih pada Pilpres 2024.

Selain itu, KPU RI juga menetapkan PDI Perjuangan sebagai partai politik dengan raihan suara terbanyak pada pemilihan anggota legislatif (Pileg) DPR RI pada Pemilu 2024.

Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.

“Hasil Pemilihan Umum secara nasional sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu sampai dengan Diktum Kelima ditetapkan pada hari Rabu tanggal 20 bulan Maret tahun 2024 pukul 22.19 WIB,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (20/3) malam.

Hasyim mengungkapkan PDI Perjuangan memperoleh 25.387.279 suara dari total surat suara sah sebanyak 151.796.631 suara.

Sementara itu, posisi kedua ditempati Partai Golkar dengan 23.208.654 suara, sedangkan posisi ketiga diisi oleh Partai Gerindra yang meraih 20.071.708 suara.

Berdasarkan Keputusan KPU tersebut, maka terdapat delapan partai politik yang memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar empat persen sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Berikut rincian perolehan suara partai politik dalam Pileg DPR RI pada Pemilu 2024 dan memenuhi ambang batas parlemen.

PDI-P: 110 (18,97 persen) kursi 

Golkar: 102 (17,59 persen) kursi 

Gerindra: 86 (14,83 persen) kursi 

PKB: 68 (11,72 persen) kursi 

Nasdem: 69 (11,9 persen) kursi 

PKS: 53 (9,14 persen) kursi 

PAN: 48 (8,28 persen) kursi 

Demokrat: 44 (7,56 persen) kursi

Oleh sebab itu, komposisi partai oposisi dan pendukung pasangan Presiden-Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024 masih seimbang untuk DPR RI periode 2024-2029, yakni empat partai politik.

Kemungkinan partai oposisi meliputi PDI Perjuangan, PKB, Partai NasDem, dan PKS dengan total 300 kursi. Sementara itu, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PAN merupakan pendukung Prabowo-Gibran selama kontestasi Pilpres 2024 yang secara keseluruhan mengumpulkan 280 kursi. (RARA – LINGKAR)