Masyarakat Pesisir di Kalimantan Timur Diimbau Waspada Dampak Ketinggian Air Laut

BALIKPAPAPAN, Lingkar.news – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga daerah pesisir di wilayah Provinsi Kalimantan Timur mewaspadai dampak pasang air laut dari 21 sampai 31 Januari 2024.

Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, pada Sabtu, 20 Januari 2024 pasang air laut tertinggi di wilayah perairan Balikpapan diperkirakan mencapai  2,8 meter pada 26 Januari 2024 pukul 19.00 WITA.

Wilayah perairan Balikpapan, ia melanjutkan, diperkirakan mengalami surut terendah (0,4 meter) dari 28 sampai 31 Januari 2024 pukul 02.00 dan 03.00 WITA.

Di perairan Muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, menurut perkiraan BMKG, air laut mengalami pasang tertinggi (2,6 meter) pada 27 Januari 2024 pukul 21.00 WITA dan surut terendah (0,5 meter) pada 26 sampai 31 Januari 2024 dari pukul 03.00 sampai 05.00 dan pukul 15.00 sampai 17.00 WITA.

Perairan Pulau Nubi, Muara Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, air laut pasang tertinggi (2,7 meter) diperkirakan terjadi pada 26 dan 27 Januari 2024 pada pukul 19.00 dan 20.00 WITA dan surut terendah (0,5 meter) pada 27 sampai 31 Januari 2024 pukul 02.00, 03.00, dan 14.00 WITA.

“Di Teluk Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 27 Januari dengan ketinggian 2,5 meter pada pukul 19.00 WITA, surut terendah setinggi 0,4 meter pada 27 sampai 30 Januari pukul 12.00 sampai 14.00 WITA,” kata Diyan.

Pada saat air laut pasang tinggi, tambak milik warga bisa kena luapan air laut, dan hal itu dapat berdampak pada kondisi ikan, udang, maupun kepiting yang dibudidayakan di tambak.

Selain itu, luapan air laut bisa membanjiri permukiman warga di pesisir serta daerah sekitar pelabuhan. Banjir di area sekitar pelabuhan dapat mengganggu kegiatan bongkar muat barang. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)