KUDUS, Lingkarjateng.id – Bencana banjir di Kabupaten Demak sudah berlangsung selama sepekan per Rabu, 14 Februari 2024. Jumlah korban banjir yang mengungsi juga bertambah banyak.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus per Rabu, Februari 2024, sebanyak 4.827 warga Demak yang mengungsi di posko pengungsian yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Kudus.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kudus, Sri Wahyuni, merinci sebanyak 3.614 pengungsi berada di beberapa posko pengunsian wilayah Kecamatan Jati. Kemudian, sebanyak 240 korban banjir mengungsi di rumah-rumah warga di wilayah Kecamatan Kota.
Lalu, ada 498 pengungsi di rumah-rumah warga di wilayah Kecamatan Mejobo. Selanjutnya, sebanyak 380 pengungsi berada di rumah-rumah warga Kecamatan Kaliwungu.
“Ada juga 95 orang korban banjir yang mengungsi di rumah-rumah warga wilayah Kecamatan Dawe,” sambungnya.
Hari Ketiga Banjir Demak,1.275 Warga Tempati 10 Posko Pengungsian di Kudus
Pihaknya menyebut, saat ini kebutuhan logistik yang dibutuhkan para pengungsi diantaranya, pakaian layak, selimut, alat mandi, popok, dan lainnya. Disamping itu, juga butuh logistik makanan seperti beras, lauk pauk, dan sayur mayur.
“Saat ini jumlah pengungsi semakin bertambah, dan para pengungsi membutuhkan makanan siap saji (butuh cepat), obat-obatan, pampers, baju bayi dan balita, serta celana dalam pria wanita,” tambahnya.
Di samping itu, pengungsi juga membutuhkan logistik berupa beras, minyak goreng, telur, air mineral, alat mandi, kempes xl, obat obat, mie instan, selimut, pakaian dalam wanita dewasa.
Sebagai informasi, banjir telah melanda sejumlah desa di Kabupaten Demak sejak Kamis, 8 Februari 2024 lalu. Banjir yang terjadi disebabkan oleh jebolnya beberapa tanggul sungai yang ada di wilayah setempat.
Genangan banjir juga semakin meluas hingga masuk ke pemukiman warga. Bahkan, akses Jalan Pantura Demak-Kudus sampai lumpuh, sebab kondisi jalan yang tergenang air. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkarjateng.id)