Ketua DPRD Kudus Masan Ajak Pemilih Pemula Gelorakan Gerakan Anti Politik Uang

KUDUS, Lingkar.news – Menjelang pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus Masan meminta kepada pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik dan menjauhi politik uang.

“Pada pemilu mendatang, jangan lupa untuk memilih calon-calon wakil rakyat sesuai hati nurani. Jangan karena paksaan apalagi karena diberi imbalan uang atau money politic. Sebab satu suara sangat berarti untuk menentukan masa depan bangsa lima tahun ke depan. Jadi gunakan hak pilihnya dengan baik,” kata Ketua DPRD Kudus Masan, pada Rabu, 26 Juli 2023.

Masan berpesan, apabila menemukan adanya politik uang di wilayah, segera laporkan kepada pihak berwenang sebagai pengawas yakni Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum).

“Dengan berani lapor maka kamu sudah peduli dengan nasib bangsa. Mari gelorakan gerakan anti politik uang dan pemilu yang bersih sesuai dengan asas pemilu yaitu Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil (Luber Jurdil). Dengan itu, maka kita bisa menciptakan pemimpin yang sesuai dengan harapan masyarakat, berintegritas untuk Indonesia lebih maju,” ujarnya.

Pihaknya pun berharap, fenomena masyarakat yang memilih pemimpin karena uang, tidak menjadi sebuah kebiasaan yang berkelanjutan.

“Memilih pemimpin jangan karena uang. Karena momen pemilu harus dimanfaatkan untuk mencari sosok pemimpin yang bisa merealisasikan serta memperjuangkan aspirasi masyarakat. Sebagai masyarakat kita punya hak pilih, kalau karena amplop (uang, red), rugi nanti kedepannya,” tegasnya.

Memilih pemimpin, kata dia, haruslah didasarkan pada kredibilitas dan rekam jejak calon pemimpinnya. Para pemilih diharapkan saling menghormati dan menghargai pilihan masing-masing.

“Bagaimana memilih yang menurut masyarakat mampu merealisasikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Gak boleh karena uang, harus karena kredibilitas calon pemimpinnya, rekam jejaknya. Saya juga berharap kita saling mengingatkan agar tidak saling mengejek, namun saling mengajak agar seluruh masyarakat Kudus untuk berpolitik sehat hingga terpilihlah pemimpin yang ideal di Kabupaten Kudus,” tuturnya.

Dengan kemajuan teknologi yang ada serta maraknya penggunaan sosial media yang hampir semua remaja menggunakannya, Masan berharap masyarakat tidak mudah menelan berita yang mengarah pada ujaran kebencian. Masifnya informasi turut memberi celah bagi penyebar berita hoax.

“Sekarang yang namanya berita mudah sekali diakses. Tapi, justru harus hati-hati mencerna sumber informasi, kita harus memastikan kejelasan serta kredibilitas suatu informasi maupun data yang diterima. Apalagi, saat ini sudah memasuki tahun politik,” tandasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)