KUDUS, Lingkarjateng.id – Selama tiga bulan kepemimpinannya, mantan Penjabat (Pj) Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan telah menjalankan sejumlah program unggulan.
Ada lima program unggulan Bergas selama memimpin Kudus, di antaranya menyasar sektor kebencanaan, pengolahan sampah, perekonomian, pendidikan, dan ketenagakerjaan. Ia pun berharap, program-program unggulan ini bisa dilanjutkan oleh Pj Bupati Kudus yang baru.
“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada saya untuk memimpin Kabupaten Kudus. Saya berharap program-program yang telah berjalan dapat dilanjutkan oleh Pj Bupati yang baru,” ucap Bergas di Kudus, Rabu, 10 Januari 2024.
Bergas menjelaskan, program unggulan tersebut mendukung 10 poin Proyek Strategis Nasional (PSN) yang juga bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
“Lima program yang sedang kami genjot ini kembalinya ke masyarakat sendiri,” ujarnya.
Program pertama, yakni sektor kebencanaan. Menurutnya, untuk mengatasi bencana banjir di Kabupaten Kudus perlu proses yang panjang. Namun, upaya yang menjadi fokus Bergas saat ini ialah menuntaskan permasalahan banjir di kawasan Jembatan Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati.
“Kami berupaya mengatasi bencana banjir yang ada di Kudus. Salah satunya yang hampir setiap tahun terkena dampak banjir, yaitu tepatnya di kawasan Jembatan Tanggulangin, Desa Jati Wetan,” paparnya.
Pihaknya memastikan, upaya mitigasi banjir nonstruktural telah dilakukan. Tak kalah, mitigasi secara struktural digas pol dengan Kencing Drain hasil kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kemudian, Bergas juga telah membentuk Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana). Hal ini dilakukan agar masyarakat makin sigap menangani bencana di wilayah masing-masing.
“Pencanangan Kencana penting agar masyarakat bisa sigap dan terbentuk relawan kebencanaan, relawan kebakaran dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Selain kebencanaan, dirinya mencanangkan program integrasi pengolahan sampah. Bergas mencanangkan program pengolahan sampah yang efektif dan terintegrasi sehingga pada akhirnya sampah yang masuk ke TPA nol persen.
“Kami melihat ada potensi yang bisa dikembangkan dari 500 ton sampah yang masuk TPA. Kalau sampah itu bisa diolah, didaur ulang, maka bisa bernilai ekonomi dan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Program selanjutnya, yakni Kudus 24 Jam. Bergas mengupayakan agar beberapa wilayah di Kabupaten Kudus dapat terus beraktivitas dan bisa meningkatkan kesejahteraan warganya selama 24 jam.
Hal itu sudah dimulai di kawasan Sunan Muria. Bergas melihat ada potensi kawasan Sunan Kudus bisa hidup 24 jam.
Selanjutnya, program unggulan yang digagas, yakni pendidikan unggul bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
“Program pendidikan ini khusus untuk mereka yang berprestasi dari kalangan kurang mampu. Biar kecerdasan mereka didukung fasilitas yang mumpuni,” terangnya.
Program terakhir, yakni sektor ketenagakerjaan. Bergas berupaya menyediakan ruang bagi para pencari kerja dengan menjalin kemitraan bersama Indonesia Japan Business Network (IJBNet). Kerja sama ini memungkinkan pengiriman tenaga kerja andal dari Kabupaten Kudus yang telah menguasai 18 bidang pekerjaan ke Jepang.
“IJBNet membawahi 18 bidang pekerjaan yang dibutuhkan di Jepang mulai dari pertanian, tata boga, perhotelan, pertanian, dan lain-lain. Jadi memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi tenaga kerja,” tuturnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)