Kronologi 2 Santri Jadi Tersangka Pembacokan di Ponpes Jerukwangi Jepara

JEPARA, Lingkarjateng.id – Pertengkaran yang berujung pembacokan di Ponpes Ash- Babussyifa Warohmah, Desa Jerukwangi, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.

Kapolsek Bangsri Iptu Rusiyanto menerangkan, pembacokan di Ponpes tersebut terjadi pada Minggu, 18 Juni 2023 pukul 05.30 WIB.

Pihak-pihak yang terlibat perkelahian di antaranya SY, HM, BU, dan AS yang merupakan saudara kandung dengan pengasuh Ponpes tersebut.

Rusiyanto menyampaikan, awal mula pertengkaran itu terjadi saat istri SY, mengaku diancam oleh santri Ponpes tersebut menggunakan senjata tajam. SY yang kebetulan saat itu bekerja di luar kota langsung pulang saat mendapatkan kabar tersebut.

“Sepulang dari Jakarta, SY langsung klarifikasi ke pondok. Memasuki halaman pondok. Dia mencari santri yang bernama BU,” kata Iptu Rusiyanto, pada Kamis, 22 Juni 2023.

Melihat SY yang datang, beberapa santri langsung menghalau. Setelah itu terjadi pertengkaran antara SY dan para santri di dalam Ponpes. Dua santri yang ditengarai terlibat dalam pertengkaran yaitu HM dan BU.

“Sebelum dia (SY) ngomong banyak, dia sudah dipukuli oleh santri-santri itu. Ternyata SY tak datang sendirian, dia diikuti oleh MS dan AS, tapi kedua saudaranya itu tidak bisa masuk halaman Ponpes karena pintu gerbang terkunci saat SY sudah di dalam,” jelasnya.

Merasa dikepung banyak orang, lanjut Iptu Rusiyanto, SY berusaha melarikan diri. Namun dia tertahan pintu gerbang yang masih terkunci.

Setelah berusaha keras melarikan diri, akhirnya SY berhasil melompat gerbang. Namun nahas, saat menaiki gerbang, santri berinisial BU itu menyabetkan arit ke tubuh SY.

Perut SY bagian kanan kena bacok hingga bagian dalamnya keluar. Beruntung, saat itu SY masih bisa berdiri tegak. Akibat pembacokan itu, SY mengalami luka terbuka di perut bagian kanannya dan saat ini masih menjalani perawatan di RSI Sultan Hadlirin Jepara.

“Dua santri, kami jadikan tersangka (HM dan BU, red). Mereka kami tahan dan sudah kami serahkan ke Polres Jepara,” tandasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)