Jepara Disiapkan Jadi Kota Modern, Pemkab Bidik Pengembangan SDM

JEPARA, Lingkarjateng.id – Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, mengaku ingin membangun Jepara menjadi kota modern tanpa meninggalkan kearifan lokal. Hal tersebut disampaikan saat talkshow bersama Lingkar TV di Rumah Dinas Bupati pada Senin, 10 April 2023.

“Di tahun yang ke-474 ini, bisa dibilang cukup tua. Kemarin dalam tiga hari, kita melakukan rangkaian acara dalam menyambut hari jadi Kabupaten Jepara,” ujarnya.

Pj Bupati Edy mengatakan, perayaan Hari Jadi ke-474 Kabupaten Jepara ini berlangsung sederhana. Hal tersebut tak lepas dari kondisi pemulihan ekonomi pascapandemi serta bulan Ramadan. Namun menurutnya, perayaan sederhana tersebut ia sebut sangat bermakna. Sebab, masyarakat utamanya generasi muda secara antusias menyambut perayaan ulang tahun Jepara.

Pj Bupati Jepara Larang Kades Selewengkan Dana Desa

“Generasi muda Jepara sangat luar biasa perkembangannya, saya sering mengamati lewat Instagram dan media sosial lainnya,” ungkapnya.

Akan tetapi, menurut Pj Bupati Edy hal tersebut harus dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ia mengajak para pemuda Jepara untuk berkreasi dan berinovasi membangun Jepara, namun tak lepas dari budaya yang ada.

Sebab, dirinya berharap Jepara bisa menjadi kota yang modern, agamis, dan berbudaya. Untuk itu, pengembangan SDM menjadi prioritas utama pemerintah dalam menyiapkan cita-cita tersebut.

Pj Bupati Jepara Ajak Generasi Muda Cerdas Bermedsos

“Dalam bayangan saya, di masa depan Jepara ini menjadi kota maju. Ada jalan tol, ada hotel dan gedung tinggi menghadap ke laut, kan keren,” ucapnya.

Pihaknya sudah melakukan audiensi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk membangun Jalan Tol Demak-Jepara. Hal ini tak lepas dari upaya untuk meningkatkan ekonomi. Namun, ia menerangkan bahwa hal tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp 12 triliun. Oleh karenanya, pemerintah membutuhkan investor untuk bekerja sama membangun jalan tol Jepara.

Selain itu, pariwisata juga menjadi ikon penting Jepara disamping seni ukir yang telah mendunia. Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk mulai mempersiapkan diri dengan belajar bahasa asing. Hal tersebut, ia rasa penting untuk bisa berkomunikasi dan mempromosikan budaya serta pariwisata kepada dunia.

“Kemarin di Jepara ada pameran JIF BW (Jepara International Furniture Buyer Weeks) dan sudah dikunjungi 1.800 buyer online, 250 buyer yang mengunjungi secara langsung. Total pembeliannya saya prediksi lebih dari Rp 25 miliar,” bebernya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)