Hujan Deras Picu Tanah Longsor hingga Banjir di Jepara

JEPARA, Lingkarjateng.id – Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara pada Rabu, 13 Maret 2024 mengakibatkan tebing di Dukuh Duplak, Desa Tempur mengalami longsor dengan ketinggian tanah 10 meter dan lebar 5 meter. Akibat kejadian tersebut, jalan tertutup material longsor dan tidak bisa dilalui.

Sementara itu, hujan dengan intensitas tinggi juga mengakibatkan peningkatan debit air sungai Kemangi yang mengakibatkan tergenangnya 5 hektar sawah dan jalan sepanjang 400 meter dengan kedalaman mencapai 50 meter di Desa Bondo Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.

Dari laporan warga setempat, kondisi akses jalan menuju Pantai Bonndo saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda 4 untuk kendaraan roda 2 belum bisa melewati jalan yang tergenang air luapan sungai.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara mengimbau masyarakat untuk waspada terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Jepara, pada 12 – 14 Maret 2024.

Kalakhar BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto mengatakan aktivitas Monsun Asia berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk sekitar wilayah Jawa Tengah. Sehingga berpengaruh aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator disebagian besar wilayah Indonesia termasuk di Jawa Tengah, adanya Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya Banten bergerak ke arah tenggara (selatan Pulau Jawa), daerah Konvergensi dan belokan angin terpantau di sekitar Jawa Tengah, dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.

“Kondisi di atas menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah selama periode 12 Maret 2024 – 14 Maret 2024,” katanya.

Selain potensi kondisi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, Arwin juga meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi angin kencang dalam kurun waktu beberapa hari ke depan terutama di wilayah pesisir.

“Masyarakat harus waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” pesannya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)