JEPARA, Lingkarjateng.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Bustanul Arif, meminta pemerintah daerah setempat menggencarkan penanggulangan stunting.
Sejauh ini penanganan stunting di Kabupaten Jepara semakin menunjukan hasil positif yakni dari semula terdapat 5.353 balita stunting berhasil turun menjadi 4.775 balita atau 7,27 persen per 23 Oktober 2023.
“Alhamdulillah untuk stunting di Kabupaten Jepara kita terbaik ketiga,” ujarnya pada Minggu, 19 Oktober 2023.
Menurut Bustanul Arif, sejauh ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melakukan penanganan stunting dengan memanfaatkan dana APBD baik berupa penanganan fisik, sensitif dan koordinatif.
“Penanganan akan terus dilanjutkan sampai menuju nol stunting di Jepara,” terangnya.
Selain itu penanganan stunting di Jepara menurut Bustanul Arif juga memerlukan kerja sama dengan pihak lain. Oleh karena itu dirinya juga meminta kesungguhan kader posyandu, bidan, penyuluh kesehatan, penghulu hingga camat untuk terlibat langsung dalam menyelesaikan persolan stunting di daerah masing-masing.
Bustanul Arif menyampaikan, prioritas penanganan stunting melalui perbaikan gizi perlu terus disampaikan kepada masyarakat. Khususnya bagi sasaran penanganan stunting, baik generasi muda atau remaja putri sebagai calon ibu maupun para ibu hamil.
“Terdapat empat tahapan yang dapat dilakukan untuk mengatasi lanjutnya kenaikan angka stunting, yaitu dengan membentuk tim audit, pelaksanaan audit, diseminasi dan evaluasi kasus stunting,” terangnya.
Dirinya berharap, melalui sistem tersebut penanganan stunting dari hulu ke hilir diyakini akan mudah dilakukan melalui penyajian data akurat. Sehingga seluruh tim atau petugas, dapat segera menangani potensi kasus stunting yang ditemukan untuk dilaporkan. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)