PATI, Lingkar.news – Camat Dukuhseti Agus Sunarko, S.STP., M.Si menegaskan bahwa pihaknya tidak main-main dalam berperang melawan nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
Untuk menangani DBD, pihaknya menggelar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan secara serentak di 12 desa, dengan kerja bakti membersihkan lingkungan bersama pihak Puskesmas Dukuhseti dan seluruh kepala desa serta kader kesehatan.
Tah hanya itu, Pemerintah Kecamatan Dukuhseti juga menerjunkan Kader Gelatik yang menjadi garda terdepan untuk memberikan simulasi kepada warga terkait pemberantasan sarang nyamuk.
“Kita juga menerjunkan kader kesehatan yaitu Kader Gelatik yang spesialis dalam hal itu. Juga tadi kepada warga diberikan bubuk abate untuk memberantas jentik-jentik. Semoga dengan sinergitas sejumlah pihak ini, sarang nyamuk bisa diberantas dan penyakit lainnya juga bisa dicegah,” harap Camat yang biasa disapa Agsun itu, pada Jumat, 15 Desember 2023.
Kader Gelatik saat membagikan bubuk abate kepada warga untuk berantas DBD di Kecamatan Dukuhseti. (Dok. Pemerintah Kecamatan Dukuhseti for Lingkar/Lingkar.news)
Upaya-upaya tersebut dilakukan guna menekan angka kasus DBD. Mengingat, Kecamatan Dukuhseti menjadi wilayah dengan angka kasus DBD tertinggi di Kabupaten Pati.
“Data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati dari Januari hingga Oktober, Dukuhseti menjadi daerah tertinggi kasus DBD. Untuk itu jelang musim penghujan ini kami bersih lingkungan dengan sasaran utama PSN secara serentak di 12 desa,” tegas Camat yang biasa disapa Agsun itu,
Pada kesempatan itu, Agsun turun langsung ke Desa Alasdowo yang dikabarkan banyak warga yang terjangkit DBD.
“Suara yang beredar warga terkena Demam Berdarah, namun dari hasil laboratorium ternyata bukan itu. Warga banyak terkena penyakit typus,” terang Agsun.
Saat turun ke pemukiman warga, pihaknya menjumpai sistem sanitasi warga yang kurang tertata. Untuk itu, pihaknya akan berusaha mengajukan bantuan pembangunan sanitasi warga yang sehat.
“Kita tadi juga melakukan simulasi kepada warga, apa saja yang bisa menjadi potensi genangan air. Dimana hal itu bisa menjadi sarang nyamuk,” tambahnya.
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mencatat, sejauh ini sudah ada 411 kasus DBD di Pati.
Kecamatan Dukuhseti menjadi wilayah paling banyak penyebaran DBD di Kabupaten Pati dengan total 47 kasus. Disusul urutan kedua, Kecamatan Margoyoso dengan angka 46 kasus, kemudian Kecamatan Pati dengan angka 45 kasus. (Lingkar Network | Hms – Lingkar.news)