JEPARA, Lingkar.news – Kabupaten Jepara berkesempatan menjadi tuan rumah dalam Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia dan TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) 2023. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pendopo R.A Kartini Jepara, pada Selasa, 26 September 2023.
Hadir dalam acara tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta, Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Mokhamad Husnur Rofiq, dan Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.
Dalam sambutannya, Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Mokhamad Husnur Rofiq mengaku bangga Kabupaten Jepara ditunjuk menjadi tuan rumah Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia sekaligus TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan tingkat Provinsi Jawa tengah.
Layanan KB Gratis Digelar Semarakkan Hari Kontrasepsi Sedunia di Jepara
“Tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Dunia atau World Contraception Day. Pada Hari Kontrasepsi Dunia 2023 dilakukan kolaborasi pelayanan KB terpadu dengan beberapa mitra kerja guna meningkatkan keikutsertaan ber-KB dan percepatan penurunan stunting serta kesehatan reproduksi kaum perempuan. Ini merupakan kolaborasi pemerintah dan TNI, pelayanan KB Nusantara dengan percepatan penurunan stunting,” kata Letkol Inf Mokhamad Husnur Rofiq.
Ia menjelaskan, pelayanan KB Serentak diawali dengan sosialisasi dari petugas yang berkunjung ke rumah-rumah warga, Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) keliling, hingga melalui media sosial.
Selain kolaborasi pelayanan KB, kata dia, Kodim bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara bergerak membentuk Satgas Penanganan Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Jepara dengan nama “Satgas Sing Gemati” yang bergerak dan langsung melekat ke sasaran indikasi anak stunting di wilayah Kabupaten Jepara.
MONITORING: Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta saat meninjau acara Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia dan TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) 2023 yang diselenggarakan di Pendopo R.A Kartini, Jepara. (Tomi Budianto/Lingkar.news)
Sementara itu, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengungkapkan, sampai dengan saat ini angka penurunan stunting dari data Prevalensi Stunting Tahun 2022 sampai dengan September 2023 tercatat 11,87 persen menjadi 7,86 persen. Ini artinya, ada tren penurunan yang harus terus dipacu hingga 0 persen.
Edy juga mendorong kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada. Perencanaan keluarga, menurut dia, menjadi poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah.
“Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan dapat merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi. Ini penting karena akan berdampak pada kesehatan mental dan kebahagiaan bagi keluarga, terutama perempuan sebagai ibu dalam keluarga. Saat ini, masih banyak anak-anak di sinyalir kawin bocah atau menikah di bawah umur. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujar Edy.
Lebih lanjut, Edy menginstruksikan kepada DP3AP2KB dan Dinkes Kabupaten Jepara untuk berkolaborasi memberikan sosialisasi kepada siswa setingkat SMA untuk menjaga kebersihan reproduksi.
“Jika dipaksa menikah, tentu saja akan membahayakan kesehatan wanita,” tegasnya.
Di sisi lain, Aster Kasdam IV/Diponegoro Kol Arm Tejo Widhuro mengatakan bahwa saat ini masih banyak anak yang menderita stunting.
“Seluruh jajaran hingga tingkat Babinsa, kami instruksikan untuk turun ke lapangan. Kapan pun di mana pun kami siap membantu penurunan stunting,” ucapnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)