JEPARA, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan korban banjir di Jepara, Jawa Tengah.
Melalui dapur umum tersebut, Pemkab Jepara memenuhi kebutuhan makanan korban banjir. Terlebih saat ini berada pada bulan Ramadhan, Pemkab Jepara menyediakan ribuan porsi makanan untuk berbuka puasa dan sahur.
Hal ini merupakan wujud kepedulian Pemkab Jepara terhadap masyarakat yang terdampak bencana banjir.
Pemkab Jepara membuka dapur umum di dua titik, yaitu di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan dan Desa Sowan Kidul Kecamatan Kedung.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Edy Sujatmiko mengkoordinir kesiapan dapur umum dan berbagai kebutuhan korban banjir.
Sekda Edy saat meninjau lokasi yang terdampak banjir mengatakan bahwa, dapur umum di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan mampu menyiapkan makanan sebanyak 1.500 porsi untuk korban banjir.
“Sedangkan dapur umum yang ada di Desa Sowan Kidul Kecamatan Kedung mampu menyediakan 2.000 porsi,” kata Sekda Jepara, Edy Sujatmiko.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Edy juga menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Desa Sowan Kidul yang diberikan kepada Camat Kedung, Tri Wijatmiko.
MENINJAU: Sekda Jepara, Edy Sujatmiko saat meninjau lokasi yang terdampak banjir. (Muhammad Aminudin/Lingkar.news)
Sedangkan bantuan untuk korban banjir di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan diterima oleh Petinggi Desa Batukali, Sarmani. Bantuan dari Pemkab Jepara itu berupa beras dan susu.
Setelah meninjau kondisi terkini di lokasi banjir, Sekda Edy mengatakan bahwa, ada dua faktor penyebab banjir.
“Faktor curah hujan dan faktor manusia. Karena terlihat pada lokasi banjir, tampak sampah di saluran air,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto menyebutkan ada 4 desa dari 4 kecamatan yang terkena bencana banjir.
Ia menjelaskan, ada 206 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir dengan ketinggian 40 sampai 50 sentimeter di Desa Gerdu Kecamatan Pecangaan. Warga yang terdampak itu berada di 6 RT dan masih berada di satu wilayah RW.
“RT 01 sebanyak 61 rumah, RT 02 ada 41 rumah, RT 06 ada 4 rumah, RT 07 ada 3 rumah, RT 08 ada 20 rumah, dan RT 09 ada 50 rumah,” katanya saat menyebutkan data yang dihimpun BPBD Jepara.
Sementara di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan, setidaknya ada 355 rumah yang tergenang banjir dengan 480 KK yang menghuni, dengan rincian 1.675 korban banjir. Diperkirakan ketinggian air yang terjadi di permukiman warga sekitar 30-60 sentimeter.
“Untuk di Desa Sowan Kidul Kecamatan Kedung, ada 249 KK yang terdampak banjir yang terjadi di RT 02 RW 02 dan RT 03 RW 02. Diperkirakan ketinggian banjir mencapai 50 sentimeter,” pungpaparnya.
Menurut Camat Kedung Tri Wijatmiko, air mulai masuk ke permukiman warga pada Kamis sore, 14 Maret 2024 sekitar pukul 16.00 WIB.
“Dikarenakan hujan yang terus menerus turun,” tuturnya.
Diketahui, turut mendampingi Sekda Jepara Edy Sujatmiko saat meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Sowan Kidul, Desa Batukali dan Desa Gerdu antara lain Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Ratib Zaini, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hery Yulianto.
Hadir pula Staf Ahli Bidang Pemerintah, Hukum, dan Politik Muh. Tahsin, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Arwin Noor Isdiyanto, Kepala Satpol PP dan Damkar Trisno Santosa.
Kemudian, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mudrikatun, dan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jepara Sutejo S. Sumarto. (Lingkar Network | Muhammad Aminuddin – Lingkar.news)