DEMAK, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak, Jawa Tengah terus berupaya melakukan percepatan penanganan banjir yang terjadi di Kota Wali-julukan Kabupaten Demak, dengan menambah pompa untuk proses penyedotan di lokasi yang terdapat genangan.
Banjir yang terjadi di Kabupaten Demak disebabkan oleh jebolnya sejumlah tanggul, salah satunya tanggul Sungai Wulan di Norowito, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak yang mengakibatkan 127.575 jiwa dari 39.322 Kepala Keluarga (KK) terdampak, sehingga mengharuskan mereka mengungsi.
Dari data Infografis kejadian bencana banjir Pemkab Demak, update 23 Maret 2024, pukul 15.00 WIB masih terdapat 14.852 pengungsi yang tersebar di beberapa posko pengungsian.
Bupati Demak Eisti’anah menyampaikan bahwa, progres penanganan tanggul Sungai Wulan di Norowito masih proses penguatan.
“Tanggul Norowito ini sudah tertutup tetapi masih butuh penguatan,” ujar Bupati Demak Eisti’anah, pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Bupati Eisti’anah mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Demak berangsur surut. Namun ada juga di sejumlah daerah masih menyisakan genangan yang cukup tinggi.
Oleh sebab itu, pompa akan disebar ke sejumlah titik agar proses pemompaan lebih cepat.
“Nah ini upaya pemompaan menyebar. Untuk pompa yang datang, kita sebar ke sejumlah titik agar cepat menyedotnya, seperti di Demak Kota kita sudah maksimalkan, meskipun masih ada perkampungan yang terdapat genangan, nanti kita akan bantu untuk mengeringkan,” ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, pompa juga dikirimkan ke Kecamatan Sayung di Desa Loireng untuk membantu proses penyedotan di permukiman warga yang dinilai cukup tinggi.
“Kami juga kirimkan pompa ke daerah Kecamatan Sayung, Desa Loireng udah diteliti dan sudah bisa beroperasi, sisanya akan kita fokuskan ke Kecamatan Karanganyar,” imbuhnya.
Bupati Eisti’anah menjelaskan bahwa, dalam proses pemompaan, Pemkab Demak dibantu oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekaligus Barang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak dan sekitar.
“Kita ada banyak pompa, dari BBWS, dari BNPB, BPBD Kabupaten Demak dan sekitar baik yang besar maupun yang kecil itu baru didata oleh teman-teman PU sama BPBD. Ini nantinya dilakukan pembagian supaya merata,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)